Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pranata Mangsa, Pengetahuan Musim Tanam yang Mulai Ditinggalkan

18 Juni 2020   22:59 Diperbarui: 19 Juni 2020   09:30 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, peningkatan juga terjadi pada penggunaan pestisida kimia, menggantikan pestisida alamiah yang dulu mereka gunakan. Tanah sawah menjadi sangat bergantung kepada pupuk dan pestisida kimia. 

Secara ekonomi, penggunaan pupuk dan pestisida kimia dalam jumlah besar tentu sangat merugikan petani karena harganya yang mahal, sehingga keuntungan mereka dari menanam padi semakin kecil. Belum lagi kalau terserang hawa seperti wereng. Maka, seperti kata petani Sambiroto, “bisa kembali menanam padi saja sudah untung”.

Secara sosial dan budaya, penggunaan teknologi panen, seperti mesin perontok padi, yang mulai digunakan sejak periode 1990-an menyebabkan hilangnya tradisi komunal masyarakat. 

Para perempuan miskin tidak bisa lagi ikut memanen dengan menggunakan ani-ani mereka, sehingga mereka tidak bisa mendapatkan bawon. Akhirnya, mereka memilih untuk ngasak, mencari rontokan padi yang tersisa dalam kawul (damen padi yang digiling mesin perontok). Selain itu, ritual wiwit juga semakin jarang dilaksanakan. 

Tradisi ngemit sebelum panen juga sudah hilang. Inilah yang menyebabkan generasi muda semakin tidak paham pranata mangsa dan tidak paham spiritualitas bumi.

* Artikel ini merupakan bagian dari tulisan saya dan tim dalam  buku Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional Jawa Timur yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013).

Daftar Bacaan

Setiawan, Ikwan. 2012. Lokalitas, Modernitas, dan Poskolonialitas Desa di Era 80-an. Literasi, Vol. 1, No. 1.

Sindhunata. 2008. Ana Dina Ana Upa, Pranata Mangsa.Yogyakarta: Bentang Budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun