Mohon tunggu...
Deka Genta
Deka Genta Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasisiwa Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Jaringan dan Telekomunikasi Di Indonesia

30 Januari 2023   10:30 Diperbarui: 30 Januari 2023   11:10 2213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi) 

Mobile Network atau Jaringan Seluler adalah jaringan komunikasi yang menghubungkan antar pengguna secara nirkabel menggunakan gelombang radio. Jaringan ini didistribusikan di area daratan dengan setidaknya satu transceiver tetap yang berperan sebagai stasiun. 

Jaringan Seluler ini memiliki kemampuan untuk menghubungkan banyak pengguna sekaligus sehingga kita dapat terhubung dengan orang di berbagai wilayah. 

Dalam perkembangannya, teknologi Jaringan Seluler telah melewati beberapa kali pengembangan teknologi yang cukup signifikan dampaknya. Pengembangan teknologi ini bisa dari sisi kecepatan, jangkauan, dan berbagai hal yang makin canggih.

Melansir datareportal, terdapat 345,3 juta koneksi seluler di Indonesia pada Januari 2021. Jumlah pengguna jaringan seluler ini mengalami peningkatan hingga 4 juta pengguna dalam satu tahun, atau kurang lebih 1,2% dalam periode Januari 2020 dan Januari 2021.

Indonesia memiliki struktur Telekomunikasi yang cukup kuat untuk layanan telepon selulernya terutama di kota-kota besar. Dahulu, orang menggunakan telepon seluler untuk mengirim pesan teks/ SMS dan menelepon saja. Berkat perkembangan teknologi jaringan yang kini memasuki generasi kelima (5G), orang-orang dapat menggunakan Telepon Seluler untuk berbagai aktivitas sehari-hari.

Sejarah Telekomunikasi di Indonesia bermula saat Telegraf diperkenalkan tanggal 23 Oktober 1855 oleh pemerintah Hindia Belanda, yaitu berupa Telegraf Elektromagnet yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor). Dua tahun kemudian dibuka saluran Jakarta-Surabaya dengan cabang Semarang-Ambarawa.

Sejak itu jasa Telegraf dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dua tahun kemudian panjang saluran Telegraf berkembang terus sehingga mencapai 2.700 kilometer, dilayani oleh 28 kantor Telegraf. Di sepanjang rel kereta api didirikan tiang-tiang Telegraf. Sementara itu kabel laut telah terpasang antara Jakarta dan Singapura, selanjutnya dari Jawa (Banyuwangi) ke Australia (Darwin).

Menurut penuturan R. Samdjoen yang mulai memasuki dinas PTT tahun 1929 dan pernah menjadi Direktur Jenderal PTT. Teknisi Telekomunikasi didatangkan dari Belanda dan hanya terdapat seorang teknisi radio pribumi, yaitu Soedirdjo yang ikut membangun stasiun radio penerima Malabar tahun 1920, stasiun radio tertua di Indonesia dan terbesar di belahan bumi selatan.

Prioritas pemakaian jasa telepon waktu itu diberikan kepada pejabai-pejabat pemerintah dan pengusaha. Para bupati dan wedana di Pulau Jawa memiliki pesawat telepon. pembiayaannya ditanggung pemerintah. Adapun pesawat telepon yang digunakan ialah jenis telepon baterai lokal, jarak jangkauannya terbatas.

Tahun 1993, industri GSM (Global System for Mobile Communication) mulai berkembang di Indonesia, ditandai dengan proyek percontohan seluler digital PT Telkom di pulau Batam dan Bintan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun