Mohon tunggu...
Metta Karuna
Metta Karuna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswata

saya sama sekali bukan seorang penulis, hanya ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan ke dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Megawati (Ganjar) Kalah Start?

8 Februari 2023   08:45 Diperbarui: 8 Februari 2023   08:47 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya beberapa pendukung Ganjar Pranowo merasa "gembira" ketika masa jabatan Anies akan berakhir tanggal 16 Oktober 2022, sedangkan masa jabatan Ganjar Pranowo baru akan berakhir tanggal 23 November 2023. 

Mereka "gembira" dengan anggapan bahwa Anies akan kehilangan panggung karena tidak lagi menjabat sebagai gubernur DKI. Sedangkan Ganjar akan terus menjabat gubernur Jawa Tengah hingga November 2023.

Ternyata setelah berhenti sebagai gubernur DKI , justru nampaknya Anies lebih leluasa melakukan gerakan gerakan politik termasuk melakukan konsolidasi dan memperkenalkan dirinya kepada para pendukung dan calon pemilih. Anies leluasa berkunjung ke mana saja, bahkan sekarang koalisi partai pendukungnya semakin bersatu .

Walaupun secara resmi , Nasdem , Demokrat dan PKS belum secara resmi menyalonkan Anies sebagai bakal calon presiden, tetapi hampir pasti koalisi ini akan menyalonkan Anies.

Bahkan PKS dan Nasdem leluasa melakukan pendekatan atau komunikasi politik dengan Gerindra dan Golkar. 

Sedangkan di pihak PDI Perjuangan, Megawati berkukuh belum menyatakan siapa yang akan dicalonkan. 

Dengan situasi dan kondisi sekarang, bakal calon presiden ada 3 , yaitu 1. Calon dari Gerindra + PKB , 2. Calon Nasdem , PKS dan Demokrat, 3. Calon dari PDI Perjuangan. 

Sedangkan KIB masih bebas menentukan arah dan teman koalisi.

Nampaknya ada satu usaha koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat untuk mengajak Gerindra, Golkar dan lainnya (kecuali PDI Perjuangan) untuk berkoalisi. 

Bukan tidak mungkin ada satu usaha untuk menyatukan Prabowo- Anies sebagai RI1 dan RI2 (atau sebaliknya).

Jika, Prabowo dan Anies bersatu dalam koalisi, maka PDI Perjuangan akan menghadapi koalisi besar.

Apakah PDI Perjuangan (baca : Megawati) sedang membuat sebuah langkah salah alias blunder seperti istilah di permainan catur ? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun