Jokowi itu asalnya cuma seorang ndeso yang cukup sukses berjualan mebel hingga ke luar negeri kemudian sukses menjabat walikota Solo hampir 2 periode. Tiba tiba dia menang kompetisi gubernur DKI Jakarta yang hanya dijabatnya hampir persis 2 tahun , Â kemudian tiba tiba menang pula jabatan RI 1. Â Mimpi durian runtuh .
Sejak sebelum menjabat gubernur DKI Jakarta hingga sekarang  begitu banyak isu benar ,  kurang benar dan tidak benar yang menimpa Jokowi .  Jokowi menanggapi dengan cara khas dia yang dianggap ndeso bahkan kampungan .Â
Ah, Â sudahlah , Â kenyataan dia adalah presiden NKRI.
Minggu ini, Jokowi menghadapi satu isu sensitif yaitu isu pembebasan ustad Abu Bakar Ba`asyir.Â
Jokowi sempat membuat pernyataan bahwa sang ustad layak dibebaskan karena pertimbangan kemanusian; padahal sang ustad tidak bersedia memenuhi salah satu syarat pembebasan (bersyarat) yaitu pernyataan setia kepada NKRI dan Pancasila.Â
Pernyataan Jokowi segera digaris bawahi oleh seorang pengacara terkenal bahwa presiden SUDAH setuju untuk membebaskan sang ustad dengan kekuasaan sebagai seorang presiden; kekuasaan yang bahkan boleh melakukan perubahan peraturan menteri.
Ramailah debar para politikus dan pengamat politik. Pro - kontra.
Tiba tiba saja ,  Jokowi yang mendadak presiden  ini membuat pernyataan bahwa pembebasan sang ustad memang seharusnya karena pertimbangan kemanusiaan ,  tetapi KOMA tetap harus sesuai dengan perundang undangan yang berlaku.Â
Semakin ramailah debat para pengamat politikus dan pengamat politik.
Pertanyaan yang tersisa di benak banyak orang , apakah Jokowi dijepit sana sini , ditekan kiri kanan dalam kasus pembebasan sang ustad ?Â
Atau, apakah Jokowi bertindak khas orang jawa bahwa orang jawa itu kalau mengatakan "iya" belum tentu artinya setuju!Â
Hm, Â hihihihi , Â bebas tapi ............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H