Mohon tunggu...
Metta Karuna
Metta Karuna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswata

saya sama sekali bukan seorang penulis, hanya ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan ke dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Cawapres Jokowi dan Ahokers

10 Agustus 2018   14:44 Diperbarui: 10 Agustus 2018   14:58 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa bulan menunggu nunggu, akhirnya terjawab sudah cawapres yang akan mendampingi presiden petahana Joko Widodo,  seorang yang agak di luar dugaan , yakni KH Ma`ruf Amin .

KH Ma`ruf Amin pernah menduduki lusinan jabatan dan hingga saat ini menduduki beberapa jabatan penting.

Dengan memilih  MA,  Jokowi sekaligus menutup peluang Ustads Abdul Somad dan Salim Segaf sebagai cawapres Prabowo Soebianto. (masa sih Abdul Somad dan Salim Segaf harus "melawan" ulama sepuh seperti KH Ma`ruf Amin? ) Sehingga Prabowo mestinya agak kelabakan juga sehingga menjatuhkan pilihan kepada Sandiaga Uno . 

Islam dan kaum muslim di Indonesia itu adalah sebuah kenyataan.  Kaum muslim di Indonesia itu adalah mayoritas mutlak,  jadi suara kaum muslim pasti sangat dibutuhkan dalam perebutan kekuasaan seperti pemilihan presiden ini. 

Jokowi dan Prabowo menghadapi satu masalah yang sama,  sama sama tidak dapat memilih cawapres dari kalangan partai pendukung.  Siapapun yang terpilih akan membuat iri partai lain apalagi wapres Jokowi akan lebih mulus untuk menjadi calon presiden tahun 2019 - 2024.  Jadi , Jokowi akan memilih cawapres yang kecil kemungkinan akan menyalonkan diri sebagai presiden tahun 2024 - 2029.

Faktor MA yang seorang ulama sepuh dan menjabat ketua MUI akan membantu Joko Widodo mendulang suara kaum muslim. (Sebagian besar kaum muslim sangat patuh kepada ulamanya ).

Dengan memilih MA, maka suara kaum 212 sedikit banyak akan condong ke Jokowi demikian suara kaum nadhliyin.  Bandingkan dengan Mahfud MD yang tidak begitu disukai kaum 212 termasuk kaum nadhliyin.

Namun pilihan Jokowi kepada MA sebagai cawapres sungguh mengejutkan dan mengecewakan para pendukung Ahok.  

Para pendukung Ahok sangat menyalahkan MA sebagai ketua MUI yang mengeluarkan pandangan ulama bahwa Ahok melakukan penistaan .....................Para pendukung Ahok menuduh bahwa MA sebagai biang keladi hingga Ahok dipidana. 

Begitu Jokowi memilih MA sebagai cawapres, para pendukung Ahok sudah ramai di medsos menyatakan golput. 

Apakah kehilangan suara para pendukung Ahok setara dengan suara yang akan disumbangkan pendukung MA? Tanyalah pada rumput yang bergoyang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun