Mohon tunggu...
Metta Karuna
Metta Karuna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswata

saya sama sekali bukan seorang penulis, hanya ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan ke dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Ketika Terjadi Perang, Si T*H*N Ada Dimana?

28 September 2016   10:02 Diperbarui: 28 September 2016   10:27 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.postvirale.com

SUATU waktu disuatu negeri entah di mana terjadi perang saudara ........ 

DUA buah pasukan besar sedang berhadapan,   yang satu dipimpin Mayor Hebat ,  yang lain lagi dipimpin Letkol Tangguh.....   

Mayor Hebat mengatur prajuritnya ,   kita pasti menang ,  teriaknya , jumlah pasukan kita lebih banyak ,  persenjataan kita lebih canggih ,,,,   tuhan beserta kita .

Letkol Tangguh memeriksa laporan intelijen pasukannya ,  senyumnya tak dapat ditahan .  Ah,  Mayor Hebat itu sudah salah strategi ,  kita akan dengan mudah mengalahkan mereka. Jangan lupa berdoa menurut keyakinan masing masing .  Tuhan dipihak kita.

Peperangan tidak dapat ditunda lagi,    senjata laras panjang meletuskan peluru peluru .  Meriam memuntahkan ledakan ledakan .   Roket roket mendesing desing .

Tak terasa 1 jam berlalu , 2 jam , 3 jam ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, jeritan prajurit dan desingan peluru  letusan dan bau darah ,  bau keringat dan bau mesiu bercampur baur mememuhi udara ............  

Mayor Hebat menembak hampir tanpa berhenti ,  dia beralih dari satu posisi ke posisi lain sambil mengatur anak buahnya,  kadang kadang dia mengambil alih menembakkan sebuah meriam ..........    

Dia terus menerus menembak hingga dia tidak sadar bahwa dari beberapa ribu prajurit ,  hanya tertinggal dia seorang yang masih menembak .................................... dia ingin berteriak MENANG ,  tetapi kata kata tersebut tertahan di pangkal kerongkongannya karena dia tidak melihat satupun prajuritnya yang berdiri tegak ,  demikian juga dipihak lawan .  Dia hanya melihat tumpukan mayat atau beberapa orang masih terlihat menggeliat atau mengerang 

Dia mulai menangis tanpa suara .....  kemudian dia berteriak ke arah atas ,,,,,,,,,,,,,,  "TUHAN !  TUHAN!!  DI MANA KAU!!  KENAPA TIDAK KAU HENTIKAN!!  APA INI TERMASUK DALAM RENCANAMU !!

Sumber: www.postvirale.com
Sumber: www.postvirale.com
Tiba tiba aku terbangun dan ah , aku baru sadar aku sedang bermimpi !   Aku juga baru sadar bahwa di negeri ini kaum ateis masih tidak berani menyatakan diri mereka .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun