UMUMÂ nya 2 agama dianggap mewakili kepercayaan yang disebut dengan karma, Â yaitu Hinduisme dan Buddhisme . Â Tetapi , Â di sini tidak akan membahas karma sesuai kepercayaan kedua agama tersebut.
Sedangkan dosa diajarkan agama samawi ;  tetapi di sini juga tidak akan disebutkan  agama agama samawi tersebut.
Karma adalah total totalan perbuatan baik dan buruk yang "bekerja" Â secara otomatis.Â
Contoh , Â jika seseorang mengonsumsi sebutir cabai untuk makan malam , Â mungkin akan menambah nafsu makan dan menambah nikmat makanannya. Â Tetapi, Â jika orang tersebut mengonsumsi segenggam cabai pedas , Â mungkin dia akan kepedasan sekali dan mengalami sakit perut.
Contoh lain, jika seseorang berjalan jalan di sebuah taman kota, Â mungkin dia akan merasa nyaman , Â aman dan sekaligus segar. Â Tetapi , Â jika dia berjalan jalan di sebuah jalan raya, Â mungkin dia akan tertabrak kendaraan tanpa ampun.
Dalam kedua hal di atas ,  sama sekali tidak ada peran "tuhan".  Orang tersebut melakukannya atas kehendak sendiri dan menanggung sendiri  hasil perbuatannya.  Secara singkat disebut Hukum Sebab Akibat.Â
Contoh lain.  Sepasang suami isteri  A - A mendapatkan anak anak dengan cacat mental atau fisik yang sangat sulit dipulihkan,  MENGAPA?
Hukum karma menjelaskannya sebagai berikut .  Dalam kehidupan di masa lalu sepasang suami isteri  tersebut sudah melakukan hal hal tertentu sehingga dalam kehidupan masa sekarang mereka mendapatkan anak anak cacat mental atau fisik .
Demikian juga anak anak, Â dalam kehidupan sebelumnya , Â mereka sudah berbuat hal hal yang membuat mereka harus lahir cacat mental maupun fisik dan lahir sebagai anak anak si A - B.
"Hukuman" karma sendiri dapat "diperingan" Â atau "diperbaiki" Â dengan cara terus menerus berbuat "baik" , Â pada masa hidup sekarang atau selanjutnya .Â