Pada suatu hari ada sebuah keluarga kaya raya yang terdiri dua anak ayah dan ibu mereka hidup sangat bahagia. Tapi sayang suami yang dibanggakan oleh istrinya mengkhianatinya. Dalam hati istri berkata padahal suaminya sudah berjanji akan hidup bersama sampai akhir hayat. Tapi suaminya tega mengkhianatinya, waktu mereka susah ayah sering menyuruh mama meminta apa saja pada ibunya. Tapi sekarang sudah kaya ayah suka kali main perempuan belakang mama. Ayah kenapa tega mengkhianati mama apa salah mama ayah. Maafkan ayah mama, ayah tidak bermaksud mengkhianati mama ayah khilaf  mama.Â
Maafkan ayah mama, ayah berjanji sama mama tidak akan mengkhianati mama lagi ayah janji mama. Maaf ayah, mulai dari sekarang mama minta cerai dari ayah apa lagi ayah sekarang sudah bangkrut dan hutang ayah pun banyak sekali mama gak sanggup hidup bersama ayah lagi. Dulu waktu susah ayah selalu minta mama untuk meminta apa saja pada ibu tapi sekarang apa yang ayah lakukan sama mama. Mulai dari sekarang lebih baik kita berpisah saja ayah. Mulai dari sekarang mama mau pulang ke rumah ibu saja, riko dan riski ikut sama mama saja, mama jangan bawa anak-anak kita ayah tidak bisa hidup tanpa kalian, kalau begitu ayah ambil riski saja biar riko sama mama.
      Ayah satu bulan lagi kita kepengadilan ya, tapi ayah gak mau berpisah sama mama. Ayah “mama gak mau tau yang pasti kita bercerai saja, daripada mama sakit hati sama ayah. Itu semua salah ayah, aku mau pulang ke rumah ibu saja. Sesampai di rumah ibu, ibunya bertanya kepada anaknya kenapa kamu pulang ke rumah ibu apakah ada masalah dengan suamimu, anaknya menjawab dia telah mengkhianatiku ibu. Kalau kamu tidak ingin hidup lagi bersamanya selesaikanlah masalah kalian dengan sebaik-baiknya, kasian anak-anak kalau kalian bercerai/berpisah. Keesokan harinya si ayah berfikir bagaimana dengan keluargaku ini apa yang akan terjadi dengan anak-anakku kalau kami berpisah dan bagaimana aku membayar hutangku 25 juta.Â
Apa lebih baik aku bunuh diri saja, dalam hati si ayah berkata sebelum aku mati aku shalat dulu ah, yang terakhir kalinya sudah lama aku gak pernah shalat, kemudian si ayah langsung mengambil wudhu dan shalat siap shalat ayah berdoa, ya Allah hamba Mu ini banyak sekali dosa kepada Mu ampuni hamba ya Allah yang selama ii sudah melupakanmu, apalagi aku sekarang banyak masalah, ya Allah berikanlah aku jalan keluar dari masalahku ini. Ya Allah istri minta cerai, anak sekolah gak ada uang, hutang 25 juta, dan lima hari lagi kepengadilan. Ya Allah berikanlah aku petunjuk dari semua masalahku ini, siap shalat si ayah melihat al-quran dalam hatinya berkata ngaji dulu ah, sebelum mati yang terakhir kalinya. Dalam hati si ayah lagi begitu nyaman aku membaca al-quran sudah lama aku tidak pernah membacanya, setelah mengaji si ayah merenungkan nasibnya.Â
Ya Allah berikanlah aku petunjuk Mu, ya Allah Engkau Maha Segalanya tidak mungkin Engkau memberikan cobaan di luar batas hamba Mu. Setelah itu si ayah masuk ke dalam kamar anaknya mengatakan sayang maafkan ayah ya ayah sudah bersalah sama kalian. Mulai besok kamu ikut mama mu saja ya, sayang ayahmu ini gak punya apa-apa lagi. Besok ayah kepengadilan untuk bercerai sama mamamu, setelah mengatakan itu pada anaknya si ayah langsung keluar dari kamar anaknya. Semalaman si ayah gak bisa tidur memikirkan nasibnya, besok jam 09.00 wib rentenir datang mengambil uangnya, jam 10.00 wib besok kepengadilan. Dalam hati si ayah berkata aku shalat dulu ah yang terakhir kalinya sesudah shalat si ayah berdoa meminta petunjuk dari Allah, si ayah ketiduran di tikar mushallanya sampai subuh.Â
Menjelah subuh si ayah terbangun karena mendengar suara azhan, si ayah langsung pergi ke masjid untuk shalat subuh setelah si ayah selesai shalat subuh dan hendak pulang kerumahnya, dari kejauhan si ayah terkejut melihat seseorang didepan rumahnya dalam hati si ayah berkata siapakah dia, apakah dia mau mengambil uang, bukannya kemarin janji jam 09.00 wib tapi mengapa sekarang subuh-subuh sudah datang. Sesampainya ayah di rumah ternyata yang datang ke rumahnya adalah sahabat yang sudah lama tidak berjumpa, oh ternyata kamu. Ada apa subuh-subuh begini kamu sudah datang ke rumah saya, silahkan masuk dulu ke rumah kita ngobrol-ngobrol di dalam rumah. Kenapa rumah kamu sepi sekali, kemanakah istri dan anak-anakmu. Si ayah menjawab dan menceritakan semuanya kepada sahabatnya sambil membuat minuman untuk sahabatnya. Si ayah menanyakan lagi kepada sahabatnya ada perlu apa kamu datang ke rumah saya, sahabatnya menjawab begini ceritanya saya ada sebuah pekerjaan untuk kamu apakah kamu mau, memangnya pekerjaan apa yang kamu tawarkan kepada saya.Â
Kamu saya tawarkan bekerja di perusahaan perkapalan di Riau, saya di utus untuk mengajak kamu bekerja di perusahaan kami, karena kamu memiliki kemampuan di bidang perkapalan. Si ayah menjawab mau, asalkan perusahaanmu mau membayar 50 juta, sahabatnya pun menjawab oke, Kalau begitu besok kamu langsung berangkat ya, ini uang 50 juta yang kamu minta. Dalam hati si ayah berkata padahal aku meminta uang 50 juta itu hanya berpura-pura saja, karena aku berfikir membutuhkan uang utnuk membayar hutang. Ya Allah maha kuasa Mu yang sudah menjawab doa ku selama ini terima kasih ya Allah atas semuanya. Sahabatnya bertanya lagi pada si ayah apakah kamu mau, si ayah menjawab mau besok aku akan pergi, sahabatnya pamit pulang. Jam 09.00 wib pun rentenir datang pak apakah uangnya sudah ada yang bapak janjikan kemarin, si ayah menjawab ini uangnya 25 juta rentenir pun langsung pulang. Ayah langsung menelpon istrinya menyuruh pulang kerumah karena dia mau pergi, istrinya pun langsung pulang kerumah. Mama ini uang 10 juta untuk mama dan anak-anak, ayah mau pergi ke Riau untuk bekerja, mama jaga rumah dan jaga anak-anak, mama menjawab mama akan menjaga apa yang ayah katakan. Akhirnya keluarga ini hidup bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H