Mohon tunggu...
Deddy Siswanto
Deddy Siswanto Mohon Tunggu... Lainnya - pepabri clan, KTP hardline

Nikmatin prosesnya

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Jalan-jalanku: Day 1 (Jogja)

14 Maret 2019   17:24 Diperbarui: 14 Maret 2019   17:54 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai dari 4 bulan yang lalu di tim kantor saya, untuk merencanakan semacam gathering dimana terakhir kaya gitu dilakukan pertengahan tahun 2017 ke Bandung lokasinya. kali ini kami mempunyai destinasi ke jawa tengah dan terpilihlah daerah istimewa Jogjakarta. hore.....memang istimewa.

untuk mempersingkat tulisan tibalah hari H nya  tanggal 6 maret 2019 dimana itulah tanggal kita start gathering dari stasiun senen dengan kereta senja utama jam 19.00 wib. oh iya gathering ini mempunyai jadwal dari 06 - 09 maret 2019, tim kami berjumlah 6 personil terdiri dari 4 pria, 1 wanita dan 1 gadis kecil buah hati dari salah satu 4 pria tadi, ibunya berhalangan karena sakit yang seharusnya bergabung bersama kami juga. dari basecamp kami berempat 3 pria dan 1 wanita meluncur ke stasiun dengan mobil beraplikasi dan sisanya kita bertemu langsung distasiunnya.jam 3.00 wib tanggal 7 maret hari nyepi kami tiba distasiun tugu jogja, lalu menunggu mobil jemputan kami dengan pilot pak Parto akamsi jogja biar kelancaran bersama kami dalam bermobilisasi di kota suporter PSIM, PSS dan PERSIBA ini. destinasi pertama di hari ini sekali kami dibawa ke puncak kebun buah Mangunan untuk melihat matahari terbit (sunrise), menit-menit berlalu hingga cahaya mulai terang namun sang surya tak menampakkan kepanasannya ke kami. yang ada hanya titik-titik air dari langit yang kami rasakan di seluruh badan. 

rupanya awan menutupi sang matahari dalam bangun paginya, alhasil kami hanya berswafoto saja dan lanjut sarapan karena perut sudah minta jatahnya. kami mencoba mie, bakso tusuk, nasi goreng, tempe mendoan, wedang uwuh dan kacang panda. cukup untuk menghajar kemauan kelaparan ini. destinasi kedua atau berikutnya kami lanjut ke pohon pinus dimana tidak jauh dari destinasi pertama tadi ternyata masih dalam satu zona. 

dokumen pribadi
dokumen pribadi
kamera digital dan kamera hape tak luput ikutan dalam acara kami ini, karena memang itu jadi topik utamanya ketika ke wahana rekreasi tersebut, yaitu berfoto. dari sana kami lanjut makan siang menjelang sore yaitu kulinernya jogja yang sudah terkenal yaitu gudeg. tempat yang kami sambangi bernama gudeg H Amad seingatnya saya sih, rasanya manis dan asik di lidah kami yang info rekan seperjalanan kami tidak terlalu manis bila dibandingkan dengan merek gudeg terkenal yang lainnya. 

sebelum makan siang menjelang sore ini kami terlebih dahulu menyambangi destinasi candi ratu boko dan candi prambanan dengan 2 tambahan personel kami yang ber basecamp di jawa tengah lainnya yaitu solo, yang menjadi perhatian juga dari beberapa destinasi kami hari ini kami selalu berjumpa dengan turis lokal maupun internasional ada tetangga malaysia, thailand, jepang bahkan bule bule juga. kayanya negeriku ini hingga mereka tahu dan mau menyumbang devisa untuk Indonesia kita. 

lanjut setelah makan gudeg tadi, kami sepakat dengan pak Parto untuk ke hostel saja, sebetulnya masih ada satu tempat lagi untuk melihat matahari tenggelam ( sunset ) namun kami urungkan karena waktunya tidak terkejar karena memang lokasinya jauh dari tempat ketika kami makan ini. ke hostel kami ingin mandi dan check in bawaan kami, terletak sekitar 2 kilo dari daerah malioboro Edu hostel tempat kami menginap mempunyai venue yang tenteram dan nyaman sampai hari ini, saya berempat para pria berbagi tempat tidur tingkat di lantai 3 plus satu orang bapak di kamar kami jumlah tempat tidur sih ada 6 buah. lalu 2 personel kami yang wanita berbeda lantai yaitu di lantai 2. setelah maghrib kami tancap gas lagi masih bersama Pak Parto tentunya dengan destinasi alun-alun kota dan bermakan malam di bakmi pak Pele secara lesehan yang seporsinya 22 ribu saja. dengan porsi yang pantas kami semua melahap hidangan karena setelah ini kami ternyata akan berjalan kaki ria. 

dokumen pribadi
dokumen pribadi
salah satu rekan ternyata punya kenalan akamsi lainnya selain pak Parto nih, dia lalu mengantar kami ke alun-alun lainnya dimana sangat ramai dengan sepeda mobilnya yang dipasangi lampu-lampu kota. kami pun terkesima lalu lalang disana sampai dengan mitos yang berjalan tutup mata diantara pohon lapangan alun-alun tersebut saya menjadi saksi yang dimana memang sudah berpasangan atau ada juga sih yang rombongan kaya kami. cerita tersendiri hadir disini ketika ada warga lokal yang bersepeda roda dua masuk area alun-alun dan masuk jalur sepeda modifan tadi dan terinjaklah sikile hingga dia emosi dengan bahasa Indonesia loh, iya bahasa Indonesia bukan dengan bahasa jawa dimana kelihatannya dia sadar kalau yang menabrak dan membuat kakinya terlindas rodanya itu turis lokal. alhasil jadi teringat kultur dijalanan di jakarta ya seperti itulah. dari sana kami langsung mulai perjalanan jalan kaki kami ke warung kopi joss atau kopi arang yang mempunyai lokasi didekat stasiun tugu yang pagi kami dari sana.

mumpung di kampung orang ternyata berjalan kaki bisa menyenangkan apalagi dilakukan bersama-sama meskipun pegal di betis mulai terasa seiring kilo meter perjalanan kami. perjalanan ternyata melewati area malioboro yang memang padat dari para penjual kaos, tas, cinderamata, makanan, pangamen dll kami jumpai, 1 jam berlalu mungkin sampai juga dilokasi kopinya yang memang ramai padat hingga untuk standby disana pun ngantri padahal belum termasuk antrian pesanan, kami memesan kopi hitam arang, kopi susu arang dan ada juga tape ketan. pesan roti bakar juga sebetulnya untuk temen kopi di mulut, namun pelayannya sudah menginfokan bahwa akan lama karena masih banyak antriannya, oleh karena itu kami batalkan saja karena main coursenya ya kopi arang ini saja.

rasanya sih padat kopi hitamnya dan sensasinya ada pada arangnya yang memang hitam sekali jadi kaya es batu tapi warna hitam dan panas pula, untuk kopi susu arangnya juga dominan susunya, overall cukup menghapus kangen akan kopi deh. sama jadi kaya adegan film filosofi kopi 2 antara rio dan luna di jogja, di kopi joss (napak tilas). 1 kopi dibanderol 4 ribu untuk kopi hitam dan lebih mahal 2 ribu untuk kopi susunya. 

dokumen pribadi
dokumen pribadi
selesai tetesan terakhir dan ke administrasi kita lalu pulang untuk merebahkan tubuh yang sudah minta di cas (tidur), kita berpisah dengan 2 orang personel yang dari solo lalu pak Parto juga kami minta untuk pulang saja untuk persiapan hari 2 kita besok dan satu akamsi lagi pamit juga dengan membuat janji dengan rekan kami tentunya. dengan panduan maps di gadget rekan kami memimpin perjalanan malam itu dan sampai pukul 00.00 lewat sih langsung kami beristirahat guna menyambut hari 2 besok paginya. hari 1 kami tutup dengan kopi joss berarti.

kita lanjut di tulisan selanjutnya ya .... hari 2

nyuwun sewu

Terima kasih

DS

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun