Tas merupakan alat yang membantu seseorang dalam melakukan mobilitas untuk membawa barang-barang yang dibawa. Dewasa ini banyak pengusaha atau perusahaan yang memproduksi tas sepatu dengan design yang sederhana yang simple. Tas sepatu ini mendukung keperluan konsumen yang senang melakukan mobilitas dengan membawa ssepatu tambahan, atau konsumen yang ingin traveling, ataupun konsumen yang memang perlu membawa sepatu karena kepentingan lainnya.
Namun, tas sepatu yang sekarang muncul di pasaran masih memiliki kekurangan yaitu tidak adanya sesuatu yang memungkinkan untuk tas sepatu ditempel dengan tas ransel /jinjing/selempang yang dibawa oleh konsumen seperti 'cantolan' sehingga banyak konsumen yang seringkali kelupaan dan meninggalkan sepatunya. Kekurangan lainnya berada design yang masih kurang menarik dimana design menarik dikeluarkan oleh NIKE tetapi harga yang ditawarkan sangat mahal.
Dan terakhir kekurangan pada strap untuk membawa tas yang hanya bisa dipegang saja. Berangkat dari permasalahan dan peluang itu, penulis mengusulkan ide bisnis untuk menutupi kekurangan-kekurangan tas sepatu yang sudah ada di pasaran tersebut. Nantinya tas sepatu yang akan dikembangkan ini bisa digunakan menjadi tas selempang, tas jinjing, dan ransel.
Design dari tas yang akan dikembangkan juga akan dibuat semenarik mungkin untuk meningkatkan ketertarikan konsumen. Peluang bisnis tas sepatu di Indonesia akan bagus terlebih dengan design-design dan fungsi yang menarik bagi konsumen karena memang di Indonesia sendiri masih jarang pengusaha atau perusahaan yang fokus memperhatikan kebutuhan konsumen yang satu ini sehingga peluang yang ada dapat dimanfaatkan.Â
ermasalahan yang harus dihadapi ketika mengembangkan bisnis ini yaitu ketika menentukan model tas sepatu ini karena salah satu keunggulan yang akan diterapkan yaitu multifungsi dengan strap yang bisa banyak model dan design yang menarik sehingga penulis harus mengembangkan hal ini dengan hati-hati.Â
- Business Model Canvas yang terdiri dari Sembilan elemen penting untuk 5 tahun ke depan:
1. Customer Segment
Customer segment yang diambil oleh penulis untuk pengembangan bisnis tas sepatu fungsional adalah segmented dimana nantinya produk yang dikeluarkan akan menyesuaikan kebutuhan konsumen yang ada sehingga penulis akan melayani dan menjawab keburuhan beberapa segmen pelanggan yang berbeda. Hal ini dikarenakan design dan model dari pengembangan bisnis sepatu ini tidak hanya satu, melainkan beberapa design dan model.
Perbedaan dengan tas sepatu yang sudah ada di pasaran pun cukup banyak karena penulis memenuhi kekurangan-kekurangan tas sepatu yang sudah ada pada saat ini. Segmen yang diambil pada pengembangan tas sepatu ini adalah semua orang baik wanita dan laki-laki karena nantinya design dan model akan disesuaikan dengan segmen yang penulis ambil dimana design untuk wanita dan design untuk laki-laki akan berbeda. Segmen yang penulis ambil juga tidak terpaku pada umur karena tas sepatu memang menjadi keperluan banyak kalangan.
Mungkin segmen spesifik yang penulis ambil adalah orang-orang yang memang membutuhkan tas untuk membawa sepatunya. Banyak calon konsumen yang memang membutuhkan tas ini seperti mahasiswa yang membawa sepatu futsal, pekerja yang membawa sepatu formal untuk ganti pada saat masuk kantor, maupun para traveller yang membawa ganti sepatu untuk bepergian, dan lain sebagainya.
Orang-orang yang suka akan kerapihan juga menjadi segmen penulis dimana banyak orang-orang yang tidak suka menyatukan sepatu dengan barang lainnya di dalam satu tas sehingga mereka membawa tas lain atau bahkan membawa kantong plastik hanya untuk membawa sepatu ganti. Orang-orang seperti ini lah yang akan menjadi segmen spesifik penulis
2. Value Proposisition
Value proposition yang penulis ambil untuk mengembangkan bisnis tas sepatu ini ada tiga yaitu :
- Convenience
Kenyamanan merupakan value proposition pertama penulis dimana value yang akan ditetapkan untuk produk tas sepatu ini kenyamanan. Value kenyamanan akan penulis perlihatkan pada bahan yang dipakai dalam membuat produk tas sepatu ini dimana bahan yang digunakan berkualitas tinggi sehingga tidak mudah sobek atau kotor.
Kedua model strap pada tas akan dibuat muntifungsi namun tetap memiliki kenyaman dalam pemakaian. Kenyamanan juga akan terlihat bagaimana tas sepatu ini bias digunakan terpisah dengan tas lain yang dibawa ataupun menyatu dengan tas lain yang dibawa. Hal ini akan membuat calon konsumen merasa nyaman memakai tas sepatu tersebut.
- Design
Design tas sepatu yang penulis kembangkan tentunya akan berbeda dengan pasaran yang saat ini ada. Penulis akan mencari referensi setiap kali membuat design untuk tas sepatu ini melalui website. Dalam menentukan design, penulis akan berpatokan pada referensi design-desogn tas luar negeri seperti Korea dan Jepang.
Alasannya, model dan design yang ada diluar negeri belum banyak diterapkan di Indonesia sehingga akan menjadi peluang ketika penulis dapat mengembangkan design yang belum ada di pasaran. Design dan model yang akan penulis kembangkan nantinya beragam seperti tas sepatu serut dengan strap yang memungkinkan konsumen memakai dengan cara digendong dan selempang, tas sepatu traveller yang dapat dimasukan dalam koper, tas sepatu wanita yang menyatu dengan tas jinjing sehari-hari, maupun tas sepatu dengan 'cantolan' yang memungkinkan tas sepatu dapat disatukan dengan tas manapun yang dipakai, dan lain sebagainya.
- Risk Reduction
Dengan adanya berbagai macam strap, pengadaan 'cantolan' khusus, dan penyatuan tas sepatu dengan tas jinjing khusus wanita membuat kemungkinan kehilangan sepatu menjadi berkurang. Seringkali karena tas sepatu tidak terlalu besar dan terpisah dengan tas lainnya, ataupun tidak adanya 'cantolan' yang memungkinkan tas sepatu dapat disatukan dengan tas lain akan membuat kemungkinan seseorang kehilangan sepatunya karena tertinggal dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan pengembangan bisnis ini, value risk reduction akan diterapkan.
3. Channels
Channels terbagi lagi ke dalam lima point sebagai berikut :
Awareness
Nantinya penulis akan membuat media social untuk mengembangkan bisnis seperti Instagram, line@, facebook, twitter, e-mail, dan akun penjualan lainnya seperti tokopedia, carousell, dan lain sebagainya untuk meningkatkan awareness konsumen terhadap produk yang dikembangkan.
Evaluation
Pada saat pengembangan bisnis tas sepatu ini tentunya penulis akan mengikuti event seperti bazar sehingga pada point evaluation, penulis akan melakukan pendakatan personal pada saat penjualan secara langsung untuk mengetahui informasi tentang produk penulis dimata konsumen sehingga nantinya pendakatan personal ini bias dijadikan sebagai alat untuk inovasi ke depan dan perbaikan ke depan.
Purchase
Penjualan tas sepatu ini nantinya akan dilakukan secara offline yaitu bazar atau event lainnya untuk penjualan secara langsung dan online (e-commerce) seperti penjualan di Instagram, line, facebook, atau website penjualan lainnya seperti carousell.
DeliveryÂ
Nantinya delivery dilakukan dengan menggunakan beberapa jasa pengiriman seperti JNE, TIKI, dan Si Cepat. Sedangkan untuk bazar atau event, delivery dilakukan dengan direct purchasing
After Sales Â
Dengan penerimaan kritik dann saran, maka after sales yang dilakukan oleh penulis adalah perbaikan dan pengembangan produk sesuai dengan yang dikatakan oleh konsumen. Namun tidak semua hal yang dikatakan oleh konsumen diterapkan karena akan ada penyaringan untuk diterapkan sampai ke perbaikan dan inovasi produk
4. Customer Relationship
Customer relationship dilakukan secara Personal Assistance, dimana penjualan dilakukan melalui beberapa komunikasi, sepertti dibawah ini :
Bazar        : penjualan langsung
E-mail        : krtitik dan saran atau kerjasama
Social media   : order produk secara online, penjelasan produk, contact information, informasi event, dan informasi promosi produk
5. Revenue Streams
Harga yang akan ditetapkan nantinya adalah Fixed Menu Pricing, dimana harga akan ditetapkan oleh penulis yang tidak akan berubah dengan keadaan pasar sehingga harga yang telah ditetapkan merupakan harga pasti dari produk yang penulis tawarkan. Harga yang ditetapkan akan sesuai dengan kualitas, design, dan model dari tas sepatu yang akan ditawarkan sehingga tidak akan mengecewakan calon konsumen. Bentuk pembayaran yang akan diterima oleh penulis nantinya dapat dilakukan secara cash apabila dilakukan penjualan langsung, atau melalui transfer bank apabila dilakukan penjualan tidak langsung seperti online.
6. Key Activities
Aktifiktas kunci dari proses produksi tas sepatu yang akan dikembangkan sebagai berikut :
Design & Model
Tahap pertama aktifitas kunci adalah penentuan design dan model tas sepatu yang akan di produksi dengan melihat beberapa referensi sehingga akan mendapatkan design dan terbaik untuk setiap produk yang dikeluarkan.
Penentuan bahan & pembelin bahan
Pada awal produksi tentunya penulis harus membeli dan mencari bahan yang sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapat bahan yang terbaik sehingga pada awal pengembangan bisnis tas sepatu ini penulis akan menentukan dan memilih bahan. Setelah bahan sudah ditetapkan dan dipilih maka untuk proses selanjutnya tidak harus mencari bahan lagi seperti proses awal, hanya melakukan pembelian bahan.
Jahit
Proses jahit nantinya akan dilakukan oleh vendor sesuai dengan design dan model yang telah ditetapkan. Proses jahit nantinya akan di kontrol oleh penulis untuk memastikan jahitan sesuai dengan design dan model.
Sablon
Proses sablon dilakukan ketika ada jenis tas sepatu yang memang memerlukan design sablon. Sablon nantinya akan dilakukan oleh vendor sama halnya dengan proses penjahitan
Packaging
Packaging dilakukan oleh penulis menggunakan paper bag yang nanti akan memiliki design tersednrii untuk membedakan produk tas sepatu penulis dengan yang sudah ada di pasaran.
7. Key Resources
Kemungkinan besar bahan yang akan digunakan dalam memproduksi tas sepatu ini adalah bahan Premium Drill Raffle. Alasan kemungkinan besar penulis memilih bahan Premium Drill Raffle karena penulis memiliki pengalaman menggunakan bahan Premium Drill Raffle untuk membuat tas. Hasilnya, tas tersebut kuat dan halus sehingga enak untuk digunakan. Bahan Premium Drill Raffle juga merupakan rekomendasi vendor yang akan penulis gunakan dalam mengembangkan produk tas sepatu sehingga kemungkinan besar menggunakan bahan tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi penulis untuk mencari bahan lainnya karena pada tahap awal penulis akan mencari bahan yang sesuai dengan model dan design dari tas sepatu tersebut.
Sumber daya selanjutnya adalah modal. Modal yang nantinya akan digunakan penulis untuk mengembangkan produk berasal dari modal pribadi yang di setor sehingga penulis tidak melakukan peminjaman seperti peminjaman ke bank. Hal ini untuk menghindari risiko-risiko yang muncul seperti pembayaran bunga. Nantinya penulis akan mengajak partner dalam mengembangkan bisnis ini sehingga bisa jadi modal berasal dari modal pribadi penulis dan modal pribadi partner yang akan penulis ajak untuk mengembangkan produk tas sepatu ini.
Dalam melakukan bisnis tas sepatu nantinya sumber daya yang dibutuhkan oleh penulis adalan fotografer dan videografer dimana hal ini untuk mendukung penjualan tas sepatu. Penulis berpendapat bahwa fotografer dan videografer merupakan sumber daya penting dalam menentukan konten misalnya dalam media sosial. Seperti yang kita ketahui bahwa media sosial merupakan salah satu alat untuk meningkatkan penjualan sehingga konten yang ada di dalam media sosial tentunya harus mendukung hal ini.
Terakhir sumber daya yang paling dibutuhkan oleh penulis adalah vendor dimana vendor akan mempengaruhi proses produksi dari model dan design yang diinginkan penulis. Apabila vendor yang bekerjasama dengan penulis tidak bagus, maka produk yang dihasilkan juga akan terpengaruh tidak bagus. Namun, apabila vendor yang bekerjasama bagus, maka produk yang dihasilkan juga akan bagus. Maka dari itu, sumber daya vendor merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh penulis dalam mengembangkan bisnis.
8. Key Partners
Dalam mengembangkan bisnisnya, penulis menerapkan Buyer-supplier relationship assure reliable supplies karena penulis menggunakan satu mitra yang telah dipercaya untuk mengelola produk yaitu Ma-Hendra yang merupakan sebuah home industry. Alasan penulis memilih Ma-Hendra karena penulis memiliki pengalaman bekerjasama dengan vendor Ma-Hendra dalam mengembangkan bisnis tas. Pada pengalaman tersebut memang vendor Ma-Hendra melakukan tugas dengan cukup baik karena tidak menentukan minimal jumlah pesanan sehingga hal ini akan membantu penulis untuk merintis terlebih dahulu.
Penulis pernah mencari vendor lain selain Ma-Hendra, namun rata-rata jumlah pesanan minimal adalah 100 tas sehingga hal ini akan memberatkan penulis dalam merintis bisnis baru. Vendor Ma-Hendra juga bertanggung jawab dimana penulis telah memiliki pengalaman dengan vendor tersebut pada waktu adanya kecacatan barang.Â
Barang yang cacat dikembalikan oleh penulis dan diganti dengan yang baru oleh vendor Ma-Hendra. Kelebihan lainnya juga vendor Ma-Hendra tidak terlalu mahal dalam menentukan harga produksi sehingga akan membantu penulis dalam mengembangkan produk tas sepatu ini. Hal-hal tersebut yang membuat penulis akan menggunakan vendor Ma-Hendra dalam mengembangkan bisnis tas sepatu ini.
Nantinya tugas vendor Ma-Hendra mengelola raw materials sampai dengan menjadi produk. Bagian packaging tidak menjadi tugas Ma-Hendra karena itu menjadi tugas penulis. Vendor Ma-Hendra juga akan menjadi pemasok raw material seperti bahan tas, benang, kancing, seleting, dan lain sebagainya sehingga penulis hanya akan mengontrol vendor Ma-Hendra setiap minggunya
9. Cost Structure
Cost Structure terbagi menjadi tiga point yaitu :
Aktivitas Kunci Utama
Aktivitas utama yang akan dilakukan oleh penulis terletak pada proses produksi yang memerlukan perhatian penuh dari pihak penulis sebagai pemilik bisnis dan pihak Ma-Hendra sebagai Vendor. Aktivitas yang akan menjadi kunci utama selanjutnya adalah marketing dimana untuk lima tahun ke depan tentunya marketing yang dijalankan oleh bisnis ini harus berkembang sehingga hal ini menjadi pehatian bagi penulis untuk mengembangkan bisnis.
Sumber Daya UtamaÂ
Sumber daya utama yang harus dimiliki oleh penulis dalam mengembangkan bisnistas sepatu ini adalah modal untuk digunakan sebagai awal pembentukan bisnis dan pengembangan bisnis, vendor sebagai kerjasama pada tahap kunci uatama yaitu produksi, dan bahan atau material seperti baha Premium Drill Raffle yang kemungkinan besar akan digunakan oleh penulis untuk memproduksi bisnisnya.
Biaya TerpentingÂ
Biaya yang penting muncul dari pembelian bahan-bahan material karena merupakan kunci utama proses produksi yang harus dilakukan. Biaya selanjutnya dating dari biaya jasa produksi yaitu biaya yang dikeluarkan penulis untuk jasa vendor Ma-Hendra dalam mengerjakan produk yang diminta. Dan biaya terakhir dating dari marketing yaitu biaya yang dikeluarkan oleh penulis untuk meningkatkan awareness calon konsumen seperti biaya yang dikeluarkan untuk fotografer dan videographer yang jasanya akan digunakan oleh penulis untuk menentukan konten.
PENUTUP
 Peluang akan perkembangan bisnis di Indonesia menjadi penting untuk diperhatikan terlebih dengan jumlah pasar yang sangat banyak. Salah satunya dapat dilakukan dengan melihat kebutuhan yang saat ini belum banyak diberikan oleh pengusaha atau perusahaan yang sudah ada. Dalam hal ini penulis melihat peluang yang datang dari bisnis tas sepatu. Bisnis tas sepatu menarik perhatian penulis karena sampai saat ini belum banyak yang fokus mengembangkan berbagai macam dan inovasi yang bergerak pada binis tas sepatu.
Banyak perusahaan yang membuat tas sepatu namun tidak spesifik mengembangkan tas ini sehingga design dan model terkesan monoton dan tidak ada inovasi yang diterapkan. Bisnis tas sepatu juga menarik perhatian penulis karena saat ini banyak masyarakat yang melakukan mobilitas tinggi sehingga memerlukan tas untuk memudahkan masyarakat dalam membawa barang-barang bawaannya seperti sepatu.
Seringkali masyarakat membawa tas sepatu untuk berganti sepatu pada saat kondisi tertentu misalnya saja seorang pekerja yang hanya memakai sandal dari rumah untuk pergi bekerja, namun pekerja tersebut membawa sepatu formal yang akan menggantikan sandal sesudah sampai di kantor. Hal ini lah yang membuat saja tertarik untuk mengembangkan bisnis tas sepatu tersebut.
Korea dan Jepang merupakan negara yang menginspirasi penulis dalam membuat design dan model tas sepatu yang akan dikembangkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan design dan model yang ada pada negara tersebut sangat berkembang dan beragam dengan design dan model yang menarik. Oleh sebab itu, penulis ingin mengembangkan sebuah bisnis yang fokus pada tas sepatu yang akan memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia dengan design dan modal yang menarik dan fungsional.
Design dan model nantinya akan menjadi fokus pada setiap pengembangan produk yang dilakukan. Hal yang akan menjadi inti dar bisnis ini adalah bagaimana membuat tas sepatu yang fungsional namun memiliki design yang menarik baik bagi laki-laki maupun perempuan dan bagi anak kecil hingga dewasa.
Dengan penjelasan Business Model Canvas maka penulis udah mengetahui langkah apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan bisnis ini. Walaupun saat ini di Indonesia sendiri sudah banyak yang menjual tas sepatu, namun penulis yakin dan beranggapan bahwa masih sangat jarang tas sepatu yang sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.
Ilustrasi produk yang akan dikembangkan oleh penulis sebagai beikut :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H