Mohon tunggu...
Dian Utari
Dian Utari Mohon Tunggu... -

just an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Rantauan

9 Maret 2011   17:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanah yang kuinjak terasa api

Dalam teriakan jemari kota

Sekali lelap tiga belati dipunggung

Aku kembali terlempar

Terperangkap dalam satu pusaran

Mengais

Menerkam siang

Saat bulan mulai mengintip

Bersembunyi aku dibalik ketiaknya

Bercumbu mata

Berkhianat pada hati

Mengusir sepi

Merayu pada malam agar menemaniku sampai mati

Tapi siapa kira dapat menahan waktu

Saat pagi datang kembali aku mengerang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun