Mohon tunggu...
Deni Hamkamijaya
Deni Hamkamijaya Mohon Tunggu... wiraswasta -

penggemar cerpen, novel, juga puisi. kadang suka nulis, kadang suka protes , ingin menjadi orang sabar , sungguh tak mudah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mudik , Bermain Api dengan Maut

25 Agustus 2012   01:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mudik sudah menjadi hajatan nasional, setiap lebaran tiba. Bersilaturahmi ke kampung asal, kepada orangtua, sanak saudara yang masih tinggal di kampung atau di kota asal, sudah menjadi keharusan yang harus dilakukan. Apapun resikonya!

Memakai sepeda motor misalnya, mengapa tidak?!

Kecelakaan lalu lintas pada masa operasi ketupat 2012 didominasi oleh sepeda motor. Kecelakaan sepeda motor mencapai 69,5 persen dari 4.334 kecelakaan lalu lintas sejak operasi ketupat digelar sampai 23 Agustus 2012.

Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat (24/8/2012). "Kecelakaan didominasi sepeda motor. Kecelakaan motor mencapai 69,5 persen," katanya.

Berdasarkan data dari kepolisian , yang mudik memakai kendaraan dua meningkat 23 % (persen) dari tahun yang lalu . Tahun yang lalu berjumlah 2,36 juta unit, sekarang meningkat menjadi 2,9 juta unit. Hal ini dikemukakan Kepala Korps Lalu lintas Markas Besar Kepolisian RI Irjen Puji Hartanto saat meninjau arus balik  di Pelabuhan Bakauhuni,Lampung , Jum'at (24/8/2012).

"Pengguna jalur selatan Jawa Barat untuk mudik bertambah sekitar 14 persen dibandingkan 2011. Pertambahan jumlah itu, disumbang sebanyak 80 persen oleh pemudik dengan sepeda motor," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromi, Jumat (24/8/2012) saat meninjau kondisi arus balik di Nagreg

Jumlah kecelakaan lalu lintas nasional dari H-8 atau Sabtu (11/8/2012) hingga H+3 atau Kamis (23/8/2012) mencapai 4.333 kecelakaan. Jumlah korban meninggal mencapai 760 orang, luka berat 1.222 orang, dan luka ringan 4.086 orang. Total kerugian materi mencapai Rp 8,3 miliar.

Demikian data terbaru yang dikeluarkan Korlantas Polri seperti yang tertera di Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2012 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (24/8/2012).

Kecelakaan lalu lintas pada masa operasi ketupat 2012 didominasi oleh sepeda motor. Kecelakaan sepeda motor mencapai 69,5 persen dari 4.334 kecelakaan lalu lintas sejak operasi ketupat digelar sampai 23 Agustus 2012.

Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat (24/8/2012). "Kecelakaan didominasi sepeda motor. Kecelakaan motor mencapai 69,5 persen," katanya.

Data-data itu saya kutip dari Kompas.com, lantas apa yang tersirat dari data-data tersebut ?

Kegagalan pemerintah dalam menyediakan angkutan publik?! Ya !

Kegagalan pemerintah menata serta membangun moda angkutan publik atau massal yang nyaman serta murah, dengan kata lain yang gampang dijangkau masyarakat. Baik dari harga tiket yang terjangkau serta penempatan stasiun atau pemberhentian yang tidak menyulitkan masyarakat.

Kegagalan pemerintah dalam menata angkutan publik diantaranya kegagalan dalam menata perkereta apian, seharusnya moda angkutan massal kereta api inilah yang harus dibangun dengan baik. Jalur-jalur baru dibuka, untuk mengurai kemacetan yang terjadi di mana-mana.

Seharusnya selain jalur baru, kereta api baru, jangan dilupakan pula kenyamanan pelayanan.  Sehingga moda kereta api diminati banyak orang, yang membuat orang tidak lagi mengendarai kendaraan pribadi.

Namun sayang, kiranya, jangan jalur baru, jalur yang lama pun malah sedikit demi sedikit dihilangkan. Malah jalur jalan tol diperbanyak.

Ini sebetulnya menandakan pemerintah dalam pembangunannya lebih berpihak kepada orang-orang berduit alias tidak pro pada rakyat kebanyakan. Sehingga mengakibatkan rakyat kecil menjadi korban, ya, diantaranya ..., menjadi korban ketika mudik, seperti terlihat dari data-data tersebut di atas.

Kapankah rakyat merdeka dari kemacetan, kesengsaraan ketika mudik lebaran ?! Betul kata orang, kita belum merdeka , karena sekedar mudikpun kita harus bersusah payah antre karcis, bis atau kereta api. Macet berjam-jam di jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun