Pada Asian Para Games 2018 di Jakarta, Indonesia merekrut setidaknya 8.000 volunteer untuk berpatisipasi membantu penyelenggaraan pesta olahraga benua Asia bagi penyandang disabilitas. Volunteer yang berpatisipasi pada Asian Para Games 2018 mengaku tertarik mengingat event Asian Games 2018 kemarin dan menjadi suatu kebanggaan bisa menjadi volunteer Asian Para Games 2018. Itu terungkap dari pengakuan dari divisi international relation, protocol & hospitality, yakni Ilham Satria Fikriansyah, mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
 "Awalnya saya tertarik karena mengingat event Asian Games 2018 kemarin, banyak teman-teman saya yang ikut bagian menjadi volunteer Asian Games. Sayangnya saya waktu itu telat dapat info soal pendaftaran volunteer, akhirnya saya ikut daftar yang Asian Para Games 2018. Selain itu juga jadi suatu kebanggaan buat saya bisa menjadi volunteer Asian Para Games, karena bisa ikut membantu menyukseskan event yang pertama kali diadakan di Indonesia ini," kata Ilham.
Ia mengaku merasa sangat senang menjadi volunteer Asian Para Games 2018, karena menjadi volunteer itu melewati seleksi dari 17.000 pendaftar dan yang kepilih hanya 8.000 saja. Jadi dia sangat bangga bisa menjadi salah satu bagian dari volunteer Asian Para Games 2018.
Menjadi volunteer artinya secara sukarela bersedia membantu atau berkontribusi dalam sebuah kegiatan, meskipun bukan termasuk ke dalam panitia. Meski ada beberapa kegiatan yang memberikan imbalan bagi para volunteer, dengan cara ini kita akan merasa bermanfaat sehingga membuat kita merasa lebih berarti.
Ilham menjelaskan bahwa tidak ada syarat khusus untuk menjadi volunteer Asian Para Games, karena sifatnya sukarelawan. Bahkan ada beberapa volunteer yang umurnya diatas 30 tahun, karena mereka punya pengalaman yang sesuai dengan bidang dan divisinya.
"Tergantung dari divisi yang kita pilih. Kaya beberapa kriteria penting yang dicari untuk masuk ke divisi tersebut. Semisal ada divisi yang mesti punya skor toefl minimal 450, atau punya penampilan yang good looking dan menarik. Tapi pada kenyataan nya semua yang terpilih jadi volunteer banyak yang ga sesuai dengan kriteria itu, tapi mereka bisa ngejalanin tugas nya dengan baik." ujar Ilham.
Penempatan volunteer pada departemen akan dilihat berdasarkan preferensi saat mengisi form pendaftaran serta dengan memperhatikan hasil tes serta kuota yang diperlukan oleh setiap departemen. Pada saat di seleksi, Ilham terpilih menjadi divisi international relation, protocol, & hospitality. Disini Ilham menjelaskan tanggung jawab divisi international relation, protocol, & hospitality.
"Tanggung jawabnya lumayan berat, karena di divisi ini jobdesk saya sebagai LO tamu vip dan vvip. Selama tamu itu dari mendarat di Jakarta sampai di balik ke negaranya adalah tanggung jawab saya. Selama Asian Para Games berlangsung, saya mesti menemani tamu saya kemanapun sesuai dengan keinginan dia. Dari dia pergi ke venue pertandingan atau sekedar jalan-jalan nyari oleh-oleh. Di situ saya mesti bersikap ramah dan bisa membantu apa kebutuhan dia, terlebih banyak tamu yang berkebutuhan khusus seperti ada yang tuna netra, tuna rungu, dan ada juga yang disabilitas daksa yaitu orang-orang yang butuh alat bantu buat berjalan, seperti tongkat dan kursi roda. Semua harus dilakukan secara hati-hati agar tamu kita tidak merasa kecewa." Kata Ilham.
Menjadi volunteer itu tidak semudah yang kita kira, terkadang ada sesuatu hal yang menantang dengan pekerjaan volunteer. Tetapi, dengan hal yang menantang itu kita harus bisa melewati nya dan harus tetap bersikap ramah kepada tamu kita.
"Yang menantang itu kalau semisal tamu kita itu minta permintaan yang aneh-aneh. Ada waktu itu tamu saya kepengen jalan-jalan ke mall, akhirnya saya ajak ke Grand Indonesia karena saya gamau ngecewain dia makanya diajak ke mall yang bagus. Tapi ternyata dia kurang puas, dia lebih kepengen mall yang tradisional dan menjual barang-barang murah. Akhirnya di hari terakhir sebelum pulang ke negara nya dia minta tolong temenin ke mall tradisional itu. Akhirnya saya bawa dia ke Thamrin City dan dia senang dibawa kesana, bahkan sampai belanja berjuta-juta." ungkap Ilham.
Memang menjadi volunteer itu pertama-tama nya pasti agak susah dan kita pasti masih banyak kesalahan, karena belum terbiasa bertemu dan berinteraksi dengan warga negara asing. Terlebih kita harus bisa menggunakan bahasa inggris yang baik agar tamu kita bisa memahami semua perkataan kita, serta kita juga harus mempunyai skills dalam komunikasi yang baik agar tidak terjadinya kesalahan dalam penyampaian makna tersebut.
Eittss, di balik susah nya menjadi volunteer, ada juga keseruannya loh!
Menjadi volunteer di sebuah event besar akan dituntut untuk bekerja dalam sebuah tim. Para relawan datang dari berbagai usia, daerah, dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Namun semangat dan kerjasama tim harus tetap terjaga karena saling membantu dan mendukung merupakan hal yang utama.Â
Jadi, menjadi volunteer itu tidak harus selalu banyak kendala nya, tetapi juga ada keseruan dibalik kendala tersebut. Seperti, kita bisa kenal dengan sesama volunteer yang lain baik dari divisi yang sama maupun dari divisi yang berbeda, pada saat kita bertemu di perjalan pergi atau pulang dan menambah relasi juga ke teman-teman yang baru kita kenal. Kita juga bisa lebih dekat dengan para atlet dan juga orang-orang penting dalam sebuah kontigen penting negara peserta Asian Para Games 2018.
Pengalaman yang didapatkan saat menjadi volunteer banyak sekali.
"Bisa lebih kenal dengan sesama volunteer lain, trus nambah pengalaman juga bisa jadi LO ( Liason Officer) dan menemani tamu-tamu vip maupun vvip dari mancanegara dan sama satu lagi ngelatih kita berbicara sama orang yang kita kenal, termasuk bicara dalam bahasa inggris." Ungkap Ilham.
Di sini Ilham menjelaskan pengalaman nya yang berkesan saat menjadi volunteer yaitu ketika bisa bertemu langsung dengan Presiden dari APC (Asian Paralympic Comitte), yaitu Mr. Majid Rashid. Kebetulan beliau adalah teman dekat dari tamu nya, jadi di hari setelah opening ceremony, ia sering menemani tamu nya dan pergi ke suatu tempat bareng Presiden dari APC ini.
Menjadi volunteer tentu tidak akan membuat kita bosan, terlebih selalu saja ada sesuatu hal yang menarik saat menjadi volunteer entah pada saat menghadapi banyak orang, di sinilah kemampuan komunikasi kita akan diasah supaya bisa berinteraksi dengan baik dan lancar dengan mereka. Maupun dalam membangun jaringan dengan meminta kontak mereka, siapa tahu akan berguna nantinya.
"Selama menjadi volunteer engga ada rasa bosan sama sekali, karena setiap hari pasti ada aja tantangan yang dihadapin, dan jadi penasaran sama hal-hal yang terjadi esok hari sampai selesai." Ungkap Ilham.
Selain terlibat dalam Asian Para Games 2018, nyatanya para volunteer ini juga mendapatkan fasilitas yang didapatkan saat menjadi volunteer. Hal itu diberikan untuk menjalankan tugas volunteer agar lebih maksimal.
"Kalau di divisi saya dapat ruangan khusus untuk jobdesk divisi saya selama 2 minggu. Jadi kalau untuk absen, makan ataupun menunggu panggilan tamu semua kumpul di ruangan tersebut. Selain dari itu juga dapet makan siang sama malam, kadang ada snack juga yang dikasih tiap pagi atau sore." ungkap Ilham.
Keseruan menjadi volunteer Asian Para Games 2018 ada suka dan dukanya
"Suka nya sih bisa tergabung sebagai volunteer dan bisa mengharumkan nama Indonesia dalam menyukseskan Asian Para Games ini, juga menambah relasi dalam hubungan dan berkenalan sesama volunteer dari divisi yang sama atau divisi yang lain. Kalau duka nya sih sedih karena acara selesai, maka pisah juga sama temen-temen volunteer yang lain. Momen-momen selama kerja sebagai volunteer juga jadi kenangan yang engga bisa dilupain, susah move on jadinya." ungkap Ilham.
Nah udah kebayang kan seru nya gimana menjadi volunteer Asian Para Games, menjadi volunteer itu selain mendapatkan keseruan juga menambah pengalaman serta ilmu-ilmu yang di dapatkan. Dan juga kita mendapatkan teman baru dan menambah relasi dari orang-orang yang baru kita kenal, Selain keseruan kita juga bisa mendapatkan manfaat dan keuntungan menjadi volunteer Asian Para Games 2018.Â
Beberapa volunteer juga beralasan bahwa lewat cara ini mereka bisa mengukur kemampuan berbahasa asing dengan baik. Maka dari itu para relawan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baik mungkin untuk menjadi volunteer Asian Para Games 2018, dan menjadi bagian dari saksi sejarah Asian Para Games 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H