Perkenalkan aku salah seorang peserta training digital yang diselenggarakan bidang humas pks jayapura. Hari ini (13/2/2022) aku akan menuliskan apa yang aku dapatkan sepama proses training berlangsung.
Sebut saja aku A, tenang, aku berada diantara mereka hehehe. Aku seorang mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Jayapura dan sekarang mau masuk semester 3.
Kalian tau? Libur dan pembatasan dalam bentuk sosial ini membuat jiwa "battery saving mode" ku semakin terlatih, alias kemalasan ku sangat tidak terbendungkan.
Well, tentu ini bukan suatu pernyataan merendahkn diri ya, tapi, ayolah jujur saja, kalian pasti begitu.
Btw aku tergabung dalam sebuah komunitas di Jayapura, dan aku sengaja mengikuti kegitan apa saja. Daripada aku baca novel? Iya kan? Maksudnya, baca novel juga bagus, tapi hanya membaca. Membaca karya orang. Hehe
Muncullah informasi traning digital yang aku pikir, boleh juga dicoba. Aku harus melakukan sesuatu dengan kehidupan yang mulai moniton ini.
Ini sudah pertemuan kegita, dan kami belajar tentang kepenulisan, dan ini adalah tugas dari sang narasumber.
Oke aku sedang tidak ingin bercerita betapa lihainya permainan kata pada tulisan ini, karena tulisanku juga akan diedit oleh sang editor. Tapi aku ingin membicarakan tentang sang narasumber alias trainier kami pada hari ini.
Mungkin ini terdengar sangat klise tapi, aku merasa kagum dengan kesabaram dan kehebatan sang narasumber yang juga seorang ibu.
Kalian bayangkan, dia sedang fokus, slidenya ada 60 an lebih, tiba-tiba putrinya merajuk, entah apa yang sedang diinginkan putrinya namun dengan sabar dia mengelus putri kecilnya. Â Alih-alih mengusir, dibiarkan anaknya menempel namun entah bagaimana caranya, putri kecilnya nurut saja. Mantap dik!
Oke, mungkin banyak diantara pembicara atau dosen melakukan hal tersebut, namun, buatku, ini pertama kalinya. Pun selama ini tidak ada yang melakukannya seperti narasumber ini.