Mohon tunggu...
De Geas Official
De Geas Official Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Ide dan Inspirasi

"Menulis adalah mengukir masa depan"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tari Maena dari Nias

28 November 2021   10:35 Diperbarui: 28 November 2021   10:36 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tari Maena adalah tari tradisional yang berasal dari kepulauan Nias yang diturunkan turun-temurun oleh leluhur suku Nias. Tari Maena ditampilkan pada kegiatan-kegiatan adat terutama pernikahan untuk menyambut tamu. Tari Maena termasuk jenis tarian rakyat yang dapat dilakukan secara bersama-sama atau massal. Sebelum Tarian dimulai biasanya diawali dengan pantun khas Nias yang diucapkan oleh Sanutun Maena (sesepuh, kepala adat, atau orang yang dipilih sebelumnya). Biasanya pantun yang diucapkan sesuai dengan tema kegiatan yang diadakan. Setelah pantun diucapkan, maka dilanjutkan dengan syair yang dapat dinyanyikan bersama mengiringi gerakan para penari.

Gerakan Tari Maena sangat sederhana. Gerakan Tari Maena dimulai dari gerakan tangan, kaki, yang digerakan maju, mundur, ke kanan dan ke kiri atau variasi lainnya sesuai dengan keinginan penari. Formasi Tari Maena dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, misalnya berbaris, membentuk sebuah lingkaran, segi empat, segi tiga, atau bentuk lainnya. Tarian diiringi oleh musik tradisional Nias dan penari memakai kostum adat Nias, yang beranekaragam dari corak dan motif dari berbagai wilayah.

Tari Maena mempunyai makna antara lain kebersamaan, kekompakkan, kesatuan dan keutuhan satu sama lain. ketika gerakan ditunjukkan secara serempak dan seirama, maka di sanalah terkandung indahnya kebersamaan dan persatuan. Masyarakat Nias hingga sekarang, terus melestarikan Tari Maena. Salah satu caranya adalah menampilkan Tari Maena diberbagai kegiatan baik itu dalam kegiatan adat maupun kegiatan pertunjukkan budaya.

Referensi

  • Detianus Gea, Silvester, dkk. 2018. Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias. Labuan Bajo: YAKOMINDO.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun