Tari Maena adalah tari tradisional yang berasal dari kepulauan Nias yang diturunkan turun-temurun oleh leluhur suku Nias. Tari Maena ditampilkan pada kegiatan-kegiatan adat terutama pernikahan untuk menyambut tamu. Tari Maena termasuk jenis tarian rakyat yang dapat dilakukan secara bersama-sama atau massal. Sebelum Tarian dimulai biasanya diawali dengan pantun khas Nias yang diucapkan oleh Sanutun Maena (sesepuh, kepala adat, atau orang yang dipilih sebelumnya). Biasanya pantun yang diucapkan sesuai dengan tema kegiatan yang diadakan. Setelah pantun diucapkan, maka dilanjutkan dengan syair yang dapat dinyanyikan bersama mengiringi gerakan para penari.
Gerakan Tari Maena sangat sederhana. Gerakan Tari Maena dimulai dari gerakan tangan, kaki, yang digerakan maju, mundur, ke kanan dan ke kiri atau variasi lainnya sesuai dengan keinginan penari. Formasi Tari Maena dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, misalnya berbaris, membentuk sebuah lingkaran, segi empat, segi tiga, atau bentuk lainnya. Tarian diiringi oleh musik tradisional Nias dan penari memakai kostum adat Nias, yang beranekaragam dari corak dan motif dari berbagai wilayah.
Tari Maena mempunyai makna antara lain kebersamaan, kekompakkan, kesatuan dan keutuhan satu sama lain. ketika gerakan ditunjukkan secara serempak dan seirama, maka di sanalah terkandung indahnya kebersamaan dan persatuan. Masyarakat Nias hingga sekarang, terus melestarikan Tari Maena. Salah satu caranya adalah menampilkan Tari Maena diberbagai kegiatan baik itu dalam kegiatan adat maupun kegiatan pertunjukkan budaya.
Referensi
- Detianus Gea, Silvester, dkk. 2018. Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias. Labuan Bajo: YAKOMINDO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H