Sejak saat itulah, setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional dengan berbagai perayaan. Seperti di daerah Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, hari santri disambut meriah oleh berbagai elemen masyarakat. Untuk meperingati HSN, diadakan upacara di halaman Kecamatan Secang, setelah itu dilanjutkan berbagai perlombaan seperti lomba adzan, qiroah, tilawah, pidato bahasa arab, hadroh, rebana, dan masih banyak yang lainnya. Lomba-lomba tersebut diikuti oleh santri di berbagai Taman Pendidikan Al-Quran dan juga pondok pesantren.
Tidak hanya itu, pada hari Ahad tanggal 23 Oktober diadakan pawai keagamaan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang diikuti lebih dari 50 lembaga Taman Pendidikan Al-Quran dan pondok pesantren. Selain untuk memeriahkan hari santri, pawai keagamaan tersebut juga bertujuan sebagai ajang kreasi bagi para santri. Pawai keagamaan tersebut diikuti lebih dari 1000 santri. Hal itu adalah bukti bahwa para santri mampu bergotong royong untuk bisa berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara
Peringatan Hari Santri Nasional juga sebagai salah satu bentuk implementasi dari nilai-nilai pancasila. Pancasila bukan lagi menjadi dasar kehidupan tapi sudah menjiwai santri di negara ini. Nilai-nilai Pancasila sudah tidak lagi mereka hafalkan namun sudah sampai pada titik mereka rasakan bahkan praktekkan.
Sebenarnya tanpa disadari nilai nilai Pancasila sudah sering dilakukan dalam kegiatan sehari hari. Dari sila pertama, jelas mereka telah melaksanakan kewajibannya terhadap agamanya. Dari sila kedua yang dimana para santri memiliki hak nya masing masing pada setiap kegaiatannya. Pada sila ketiga dimana para santri harus menerima perbedaan yang ada pada setiap manusia. Pada sila keempat harus selalu menanamkan rasa musyawarah pada setiap keputusan atau pada setiap kasus yang ada. Pada sila kelima semua makhluk yang ada yaitu sederajat, jadi tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Manusia di mata Allah semunya sama atau sederajat yang membedakan hanyalah ketaqwaan seseorang.
Jadi, hubungan antara santri dengan Pancasila itu harus berjalan dengan seimbang. Karena dengan adanya Pancasila juga dapat mengajarkan kepda para santri tentang cara beretika tidak hanya pada agama sendiri dan diri sendiri tetapi juga kepada orang lain. Santri dan Pancasila dapat bekerja sama dalam pembangunan bangsa bisa menjadi lebih baik. Bisa menjadi santri yang tidak hanya tau tentang hal hal agama saja tetapi juga tau tentang hal pancasila atau dalam hal negara dan kebangsaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H