Mohon tunggu...
Defri SEO
Defri SEO Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Penulis yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pakar SEO Defriansyah

26 Desember 2017   11:49 Diperbarui: 29 Desember 2017   07:01 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakar SEO Defriansyah

Pakar SEO Defriansyah, banyak orang memberi julukan demikian, padahal saya masih merasa belum pantas menyandang gelar tersebut. Karena saya merasa masih harus banyak belajar untuk menjadi seorang pakar.

Pernah belajar di 3 tempat kursus dan private, ikut puluhan seminar dan workshop dirasa masih sangat kurang untuk mempelajari ilmu SEO yang terus saja berubah.

Hasil dari belajar di puluhan tempat dengan lembaga dan guru yang berbeda membuat saya menyadari bahwa teknik SEO itu dinamis, berubah-ubah karena tidak jarang saya menemukan teknik dan pendapat yang berbeda dari para guru ini yang merupakan pakar seo.

Pernah suatu kali saya menanyakan sebuah teknik ke dua guru berbeda, jawabannya sangat membingungkan.

Ada yang menjawab teknik ini bagus lakukan saja, yang lain justru menjawab teknik ini sudah tidak bagus jangan dilakukan berbahaya bisa membuat website mu dibanned Google.

Kalau sudah begini sebagai murid harus bagaimana???

Ya mau tidak mau harus mempraktekan langsung dan uji coba sendiri hasilnya.

Kalau bicara teknik yang saya lakukan saat ini sudah jauh berbeda dengan yang dulu diajarkan guru-guru saya yang sebagian besar bisa dikatakan pakar seo.

5 tahun menekuni dunia SEO saya menemukan sebuah pola yang membuat saya nyaman dalam proses optimasi.

Teknik yang saya temukan dari uji coba kemudian saya gabungkan dengan teknik teknik yang diajarkan pakar seo - pakar seo yang merupakan guru saya.

MAS ADAKAH KESAMAAN POLA DARI GURU-GURU MAS DEFRI?

Beberapa ada pola yang sama, namun lebih banyak berbedanya.

Berikut ini contoh teknik yang sama dari guru guru saya :

Kesamaan teknik Pakar SEO

  1. Riset kata kunci sebelum menargetkannya
    Untuk yang satu ini guru-guru saya sepakat, sebelum mulai proses optimasi kita harus meriset kata kuncinya lebih dulu, jangan sampai setelah kata kunci tadi masuk ke halaman satu Google tidak ada traffic sama sekali karena salah memilihnya.
  2. Menempatkan kata kunci di Judul
    Ini juga tidak ada perbedaan pendapat anatara mereka, semuanya menyarankan harus ada kata kunci di judul dan meta title. Meta title = judul yang tampil dihalaman pencarian Google.
  3. Menempatkan kata kunci di meta description
    Meta description = deskripsi singkat yang muncul atau tampil di halaman pencarian Google.
  4. Menempatkan kata kunci di URL
    Ini juga semuanya menyarankan hal yang sama.
  5. Menempatkan kata kunci di 100 kata pertama dan 100 kata terakhir
    Hampir semua guru menyarankan ini

Untuk teknik lainnya rata-rata mereka mengajarkan hal berbeda, begitupu pakar seo lainnya.

TEKNIKNYA BERBEDA APAKAH TETAP NAIK DI HALAMAN SATU GOOGLE MAS?

Walau tekniknya berbeda tapi tetap web web mereka berada di halaman satu Google.

KENAPA BISA BEGITU MAS?

Karena Google sendiri mengumumkan ada 200 lebih faktor penilaian mereka untuk menentukan peringkat, mungkin pakar seo A kehilangan nilai di teknik B tapi dia mendapatkan nilai di teknik A. Begitu juga sebaliknya Pakar SEO B kehilangan nilai di teknik A tapi mendapatkan nilai lain dari teknik B.

MAS DEFRI SENDIRI PAKAI TEKNIK APA?

Saya sendiri memakai teknik penggabungan dari para guru yang merupakan pakar pakar seo ini, ditambah teknik yang saya temukan dari hasil coba-coba selama 5 tahun belakangan ini.

Karena memang saya senang mencoba coba teknik baru.

BERARTI MAS DEFRI INI BISA DIJULUKI PAKAR SEO DEFRIANSYAH?

Seperti yang saya katakan tadi, meski sudah menaikan banyak web ke halaman satu Google dengan niche berbeda, dan meski sudah mengajar ratusan orang yang banyak diantaranya berhasil. Gelar pakar masih sangat berat untuk saya sanding.

Mungkin guru-guru saya lebih pantas mendapatkan julukan tersebut.

Pakar SEO Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun