Mohon tunggu...
Defri N. Sae
Defri N. Sae Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator dan Penulis Puisi

Defri N. Sae, pria berkelahiran Nonomeo - Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 27 Desember 1999, adalah penulis buku Antologi Puisi solo berjudul "Aku dan Kamu adalah Amin", "Memesan Kesabaran" dan beberapa buku antologi puisi bersama lainnya. Saat ini Defri sedang melayani di GMKI Kefamenanu sebagai Kabid Pendidikan Kader dan Kerohanian (PKK) MB 2021-2023 dan juga sebagai Content Creator (CC) di media online Nongkrong.co.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terkait Hari Kasih Sayang, Direktur YABIKU NTT Ajak Suarakan Kaum Marginal

13 Februari 2023   20:03 Diperbarui: 13 Februari 2023   20:10 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Direktur Yayasan Amnaut Bife "Kuan" (YABIKU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria Filiana Tahu turut berkomentar tentang makna sesungguhnya dari Hari Kasih Sayang atau Valentine Day.

Menurut Maria Filiana Tahu, Hari Kasih Sayang atau Valentine Day tidak hanya berkaitan dan sebatas pemberian kado atau bingkisan berupa kenikmatan benda semata, seperti cokelat, bunga, pernak-pernik, dan lain sebagainya.

"Semoga Hari Kasih Sayang tidak sekedar dimaknai dengan pemberian kado berupa benda antar sahabat,  kumpul kumpul, reuni komunitas atau pesta pesta semata," ungkap Maria Filiana Tahu saat dihubungi via WA pada Senin, (13/2/2023) pukul 20.10 Wita.

Lebih dari itu, Direktur YABIKU NTT mengatakan bahwa makna dari Hari Kasih Sayang atau Valentine Day tersebut terletak pada kesanggupan dan ketulusan setiap orang dalam membebaskan kaum marginal dimanapun berada.

"Tetapi lebih dari itu kata merayakan harus selalu berkomitmen agar kasih sayang selalu diterjemahkan dalam karya pembebasan kaum marginal," tulis Maria Filiana Tahu.

Tak hanya pembebasan kaum marginal, Maria Filiana Tahu juga menekankan soal pembebasan perempuan, anak, dan disabilitas dalam tekanan berbagai kekerasan.

"Selain itu juga harus diwujudkan dalam pembebasan perempuan, anak, dan kaum disabilitas agar bebas dari kekerasan," lanjut Mami Filiana sapaan akrabnya.

Dari penyampaian dan harapan Direktur YABIKU NTT tersebut, dirinya mengatakan bahwa itulah makna Hari Kasih Sayang atau Valentine Day yang sesungguhnya.

"Itu kasih sayang yang sesungguhnya," lanjut Mami Filiana.

Ia pun berharap agar setiap orang harus menciptakan kedamaian dan kasih sayang untuk dirinya sendiri dan masyarakat umum. Karena dirinya mengatakan bahwa Hari Kasih Sayang atau Valentine Day tidak hanya monoton pada tanggal 14 Februari.

"Mari menciptakan dunia yang damai penuh kasih sayang, dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat yang pada akhirnya akan mendukung kehidupan dunia yang damai," harap Mami Filiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun