Kita adalah asing di hari lalu
Malu bertalu kita selimutkan selalu
Sejalan tapak waktu kita bersatu
Motif asmara disulam mululu
Kita jalankan hasrat di tiang budaya
Kadang ego mengambang bermuara mati rasa
Tapi nyatanya, dia sang etika
Sejak di rahim ibu hingga rahim buana
Cinta kita bertuan adat
Kasih dibuai menyantun hangat
Kisah dituai hingga ujung bumi, ujung langit
Aib nan dirajam pekat dikisai oleh adat
Di sini kita tak asing lagi
Meramu tanpa lekang dikala pagi
Menjamu hingga senja mengusia
Cinta kita beradat takkan menua
Kefamenanu, 12 Juni 2020
Oleh : Defri Noksi sae
Keterangan:
Puisi ini mengilustrasikan tentang dunia asmara dalam balutan budaya Timor, lebih daripada itu semua kehidupan tak terlepas dari adat yang sudah mendarah daging.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H