Mohon tunggu...
Defri N. Sae
Defri N. Sae Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator dan Penulis Puisi

Defri N. Sae, pria berkelahiran Nonomeo - Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 27 Desember 1999, adalah penulis buku Antologi Puisi solo berjudul "Aku dan Kamu adalah Amin", "Memesan Kesabaran" dan beberapa buku antologi puisi bersama lainnya. Saat ini Defri sedang melayani di GMKI Kefamenanu sebagai Kabid Pendidikan Kader dan Kerohanian (PKK) MB 2021-2023 dan juga sebagai Content Creator (CC) di media online Nongkrong.co.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Defenisi Nama "Komisariat Yusuf" GMKI Kefamenanu

22 April 2020   16:20 Diperbarui: 29 Januari 2023   08:24 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Komisariat Yusuf merupakan komisariat pertama dari tiga komisariat yang merupakan gabungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Fakultas Ilmu Pemerintahan, dibentuknya komisariat sebagai alat perpanjangan tangan dari BPC GMKI Kefamenanu yang terbentuk pada periode kepemimpinan 2018-2020. Berikut ini merupakan devinisi nama Komisariat Yusuf sbb:

A. Landasan Teologis

Dalam landasan ini, akan dikaji mengenai sisi kepemimpinan Yusuf dalam segi Alkitabiah yang memiliki kesinambungannya terhadap besik keilmuan Ekonomi dan Kepemerintahan. Yusuf adalah anak kesayangan Yakub, sehingga Yakub membelikan Yusuf jubah yang indah baginya. Hal ini membuat saudara-saudara Yusuf menjadi sangat marah dan cemburu. Karena itu Yusuf dijual kepada seorang Ismail yang kemudian membawa Yusuf ke Mesir. Yusuf kemudian menjadi kepala rumah tangga Potifar dan orang kepercayaanya (kejadian 39:4-6). Lalu raja Firaun mengangkat Yusuf sebagai pemimpin tertinggi Perdana Menteri/bendaharawan (Kejadian 41:37-57) di Mesir di bawah kuasa Firaun, yang berarti bawha Yusuf menjadi orang kedua di kerajaan Mesir.

Sebagai pejabat tinggi di wilayah Mesir yang di tugaskan khusus menangani masalah pangan dan logistik sebagai keberhasilan dalam menelaah mimpi Firaun atas ilham yang ia miliki  (Kejadian 41:1-36), dalam menangani kasus atau bencana di tanah Mesir perlu adanya regulasi dan kebijakan-kebijakan teknis dan strategis. Dari referensi alkitab mengenai Yusuf, dapat di terima secara logika dan hati maupun tindakan sebagai panutan atau teladan.

Jika dikaitkannya dengan dunia kepemimpinan dalam ber-GMKI, seorang pemimpin harus belajar dari Yusuf, bahwa sebelum adanya perkembangan dunia yang modern telah ada pemimpin yang mahir dalam mengatur bangsa yang besar dalam menangani perekonomiannya. Selain sukses sebagai spekulator, tidak terlepas dari kepemimpinannya yang menggambarkan arti kesuksesan dalam dunia kepemerintaha.  

B. Landasan Sosiologis 

Menurut KBBI, Sosiologi merupakan pengetahuan tentang ilmu atau sifat perilaku maupun perkembangan kehidupan dalam bermasyarakat. Dalam kasian ini, ada beberapa hal social yang melekat dalam kehidupan social Yusuf adalah sbb:

a. Hal yang penuh penerimaan, Ia menerima statusnya sebagai budak, bekerja sebagai pelayan potifar. Hingga Ia dilemparkan dalam penjara pun Ia bekerja keras. Pelajarannya adalah dengan menerima kondisi saat inilah kita bias melangkah maju dan menjadi sukses

b. Pekerja keras, yususf tidak berusaha melawan orang-orang yang memperbudak dia, dia benar-benar membantu mereka untuk menciptakan kesejahteraan. Pelajarannya adalah kita harus bekerja keras melalui kesulitan kita, orang lain mungkin tidak akan pernah melihat kemampuan besar yang ada di dalam kita

c. Penuh dengan kesabaran, yusuf percaya bahwa Tuhan akan memberkatinya melalui mimpi-mimpinya. Maka dari itu, dia melewati pencobaan tersebut dengan kesabaran, sebab dia percaya berkat terselubung akan terjadi. Pelajarannya adalah mengingat berkat-berkat Tuhan memang menjadi cara terbaik untuk bias menumbuhkan kesabaran dalam diri.

d. Berintegritas, ketika istri Potifar mencoba merayu Yusuf, ia pun memilih untuk menghindar. Dia menyadari bahwa dirinya harus benar-benar menjadi kekudusan di hadapan Tuhan jika ingin mendapatkan berkat-berkatNya. Pelajarannya adalah memilih untuk tidak terjerumus dalam godaan adalahujian integritas yang sangat sulit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun