Mohon tunggu...
Defri Natan
Defri Natan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UKSW Salatiga

Program Studi S1 Psikologi UKSW, Anggota GMKI Cab. Salatiga, Ketua Senat Mahasiswa Universitas UKSW periode 2018/2019

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stay at Home bagi Ambivert

10 Mei 2020   23:59 Diperbarui: 10 Mei 2020   23:57 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelumnya aku sudah bahas sikap Introvert dan Ekstrovert, nah sekarang aku mau bahas satu lagi sikap yang mungkin masih asing bagi beberapa orang yaitu sikap Ambivert.

Apa itu Ambivert?

Menurut seorang tokoh psikologi kelahiran Jerman, Hans Eysenck (1947) yang pertama kali memunculkan istilah Ambivert mengatakan bahwa Ambivert merupakan keseimbangan antara unsur Introvert dan Ektrovert. Selain itu, Van Edwards V. dalam tulisannya di scienceofpeople.com mengatakan bahwa sikap yang dapat beralih dari Introvert ke Ektrovert atau sebaliknya adalah sikap Ambivert tergantung pada suasana hati, konteks dan tujuannya. 

Jika dibandingkan dengan sikap Introvert dan Ekstrovert di mana sikap keduanya cukup berbeda satu dengan yang lainnya, sikap Ambivert justru lebih fleksibel. Jadi simple-nya, Ambivert berada di antara Introvert dan Ekstrovert.

Terus bagaimana kita mengenali sikap Ambivert?

Sikap Ambivert memiliki cukup keunikan tergantung pada situasi mereka berada. Jika berada di sekitar orang Introvert, mereka bisa menjadi Ekstrovert. Namun sebaliknya, apabila mereka berada di sekitar orang Ekstrovert mereka cenderung Introvert.

Mereka dari itu, Van Edwards V. dalam tulisanya mengatakan bahwa sikap Ambivert memiliki beberapa sebutan lain, di antaranya:

Pertama, Outgoing introverts: Introvert yang friendly dan percaya diri secara sosial pada situasi dan orang-orang tertentu, dan melakukan hal-hal yang mereka anggap perlu saja.

Kedua, Antisocial extroverts: Seorang Ektrovert yang membutuhkan waktu untuk mengisi energinya sebelum bersosialisasi dengan orang lain, dan kadang ingin menyendiri di situasi lain.

Ketiga, Social introverts: Seorang Introvert yang dapat melakukan aktivitas selayaknya seorang Ekstrovert di situasi tertentu.

Mereka menikmati waktu bersama orang lain tetapi di sisi lain mereka juga dapat menikmati waktu jika hanya seorang diri. Mereka juga percaya diri dalam bersosiliasi pada waktu tertentu, dapat beraktivitas dalam kelompok walaupun biasanya mereka melakukan aktivitas hanya seorang diri, dan kadang menjadi cerewet pada situasi tertentu tetapi menjadi pendiam di situasi lain.

Stay at Home bagi orang Ambivert

Pada situasi stay at home bukanlah suatu masalah yang besar bagi orang Ambivert karena mereka dapat bersikap fleksibel antara menjadi Introvert atau Ekstrovert. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan berbagai aktivitas baik itu melibatkan banyak orang ataupun sebaliknya.

Oleh: Defri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun