Sebelumnya aku sudah bahas sikap Introvert dan Ekstrovert, nah sekarang aku mau bahas satu lagi sikap yang mungkin masih asing bagi beberapa orang yaitu sikap Ambivert.
Apa itu Ambivert?
Menurut seorang tokoh psikologi kelahiran Jerman, Hans Eysenck (1947) yang pertama kali memunculkan istilah Ambivert mengatakan bahwa Ambivert merupakan keseimbangan antara unsur Introvert dan Ektrovert. Selain itu, Van Edwards V. dalam tulisannya di scienceofpeople.com mengatakan bahwa sikap yang dapat beralih dari Introvert ke Ektrovert atau sebaliknya adalah sikap Ambivert tergantung pada suasana hati, konteks dan tujuannya.Â
Jika dibandingkan dengan sikap Introvert dan Ekstrovert di mana sikap keduanya cukup berbeda satu dengan yang lainnya, sikap Ambivert justru lebih fleksibel. Jadi simple-nya, Ambivert berada di antara Introvert dan Ekstrovert.
Terus bagaimana kita mengenali sikap Ambivert?
Sikap Ambivert memiliki cukup keunikan tergantung pada situasi mereka berada. Jika berada di sekitar orang Introvert, mereka bisa menjadi Ekstrovert. Namun sebaliknya, apabila mereka berada di sekitar orang Ekstrovert mereka cenderung Introvert.
Mereka dari itu, Van Edwards V. dalam tulisanya mengatakan bahwa sikap Ambivert memiliki beberapa sebutan lain, di antaranya:
Pertama, Outgoing introverts: Introvert yang friendly dan percaya diri secara sosial pada situasi dan orang-orang tertentu, dan melakukan hal-hal yang mereka anggap perlu saja.
Kedua, Antisocial extroverts: Seorang Ektrovert yang membutuhkan waktu untuk mengisi energinya sebelum bersosialisasi dengan orang lain, dan kadang ingin menyendiri di situasi lain.
Ketiga, Social introverts: Seorang Introvert yang dapat melakukan aktivitas selayaknya seorang Ekstrovert di situasi tertentu.
Mereka menikmati waktu bersama orang lain tetapi di sisi lain mereka juga dapat menikmati waktu jika hanya seorang diri. Mereka juga percaya diri dalam bersosiliasi pada waktu tertentu, dapat beraktivitas dalam kelompok walaupun biasanya mereka melakukan aktivitas hanya seorang diri, dan kadang menjadi cerewet pada situasi tertentu tetapi menjadi pendiam di situasi lain.