Mohon tunggu...
Defrina Aulia
Defrina Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Rahasia Sukes Jack Ma Bekerja Bukan untuk Uang?

11 Mei 2019   20:40 Diperbarui: 13 Mei 2019   23:17 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak kenal pendiri Alibaba? Pria berusia 54 tahun yang berasal dari Hangzhou, China bernama Jack Ma.  Alibaba Group Holding Limited adalah multinational conglomerate Tiongkok yang memiliki spesialisasi dalam e-commerce, ritel, Internet, kecerdasan buatan, dan teknologi.  Alibaba merupakan e-commerce terbesar di China.

Dalam mencapai kesuksesannya tersebut tentunya banyak kisah di dalamnya. Berawal dari ditolak oleh 10 perusahaan saat melamar pekerjaan, dan pada saat itu ia tinggal di apartemen dan ingin mencari barang-barang yang berasal dari China namun hasilnya nihil. Berangkat dari sebuah peluang yaitu selalu mencoba menyelesaikan masalah orang lain. Sebuah peluang yang mengantarkan Jack Ma sampai sejauh ini. Dimana peluangnya? Peluangnya selalu ada ketika orang mengeluh dan berpikir untuk menyelesaikan keluhan tersebut. Itulah yang dilihat Jack Ma pada saat itu. Ingin mengembangkan dan membantu masyarakat China untuk memasarkan produk-produknya. Pada tahun 1994-1995 banyak maysrakat China ingin menjual produknya ke luar negeri, tetapi tidak ada tempat karena pada dasarnya, para  pebisnis besar dapat pergi ke pameran perdagangan di Las Vegas, Jerman, sementara pengusaha kecil tidak punya peluang untuk memasarkannya. Jack Ma berpikir bahwa internet bisa membantu pengusaha kecil untuk memasarkan produknya. Ide pun muncul dipikiran Jack Ma untuk membuat online market place dan akhirnya ia membentuk tim yang awalnya hanya untuk membantu masyarakat mudah menemukan barang-barang dari China dan berakhir menjadi online market place terbesar di Asia yang kita kenal dengan Alibaba. Bahkan 3 tahun pertama Jack Ma merintis karirnya, ia tidak mendapat keuntungan walaupun hanya 1$. Tetapi Jack Ma terus menjalankan bisnisnya karna bisnisnya lah yang telah membantu pelanggannya.

Selain Alibaba, tahun 2003 Jack Ma membuat TaoBao dan diikuti dengan didirikannya Alipay. TaoBao sukses besar dan turut berkontribusi dalam pesatnya perkembangan sektor e-commerce Alibaba. Namun kompetisi salalu ada dalam dunia bisnis, saat itu mereka berhadapan dengan EachNet yang memiliki saham terbesar dalam pasar e-commerce transaksi individual di Tiongkok. Di tahun yang sama EachNet bergabung dengan salah satu e-commerce terbesar di dunia, e-Bay. Namun, Jack Ma terlahir berani, pada 7 Juli 2003 ia mengumumkan secara publik "Alibaba akan akan berinvestasi 100 juta yuan dalam membuat website TaoBao" yang akan menjadi platform bagi transaksi-transaksi baik B2C (Business to Consumers) maupun C2C (Consumer to Consumer).

Perang itu akhirnya berakhir dan Jack Ma menjadi pemenangnya. TaoBao dinyatakan sebagai pemimpin pasar C2C Tiongkok. Terdapat juga beberapa penghargaan yang didapatkan oleh Jack Ma, yaitu pada tahun 2004 terpilih sebagai salah satu sepuluh toko terbaik dalam bidang financial untuk tahun itu oleh China Central Television (CCTV). Di tahun 2005, Jack Ma dinobatkan sebagai 'Pelaku Bisnis Asia yang paling berpengaruh oleh Forbes'. Pada tahun 2007 ia dinobatkan sebagai 'Pemimpin isnis tahun ini oleh Business Weekly'. Bulan Maret 2008, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 30 CEO terbaik di dunia oleh majalah financial Barron's. Dan pada tanggal 8 November 2013 ia diberikan gelar Ph. D kehormatan oleh HongKong University of science and Technology.

Dalam perjalanan suksesnya Jack Ma sesuai dengan salah satu pemikiran ekonomi Islam menurut Al-Syaibani mengenai Al-Kasb (Kerja). Yang menyatakan bahwa kerja merupakan aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Selain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, kerja juga berorientasi untuk memperoleh ridha dari Allah SWT. Seperti pemikiran Al-Syaibani yang menyatakan bahwa aktivitas produksi dalam Islam hanya dilakukan dengan proses yang halal dan harus menjaga lima hal, yaitu akal, agama, jiwa, keturunan, dan harta. Namun seperti yang kita ketahui sekarang banyak orang yang melakukan aktivitas produksi dengan menghalalkan berbagai cara, tidak hanya cara halal tetapi cara haram pun dilakukan supaya dapat memenuhi kepentingan dirinya sendiri. Jadi dari apa yang kita lihat pada zaman sekarang ini belum ideal dengan konsep yang telah dicetuskan oleh Al-Syaibani untuk menjaga diri sebagai seorang manusia terutama muslim.

Walaupun seperti itu, tidak dapat kita pungkiri masih banyak produsen yang melakukan aktivitas produksinya dengan tetap menjaga dan melakukan kelima hal tersebut yang mungkin tidak banyak terekspos di media. Dan salah satu contoh produsen yang merintis usahanya dengan tujuan utamanya untuk kemaslahatan banyak orang adalah Jack Ma pengusaha sukses yang namanya termasuk kedalam 20 orang terkaya di dunia sekaligus perintis perusahaan Alibaba yang saat ini menjadi perusahaan e-commarce terbesar di Asia. Jack Ma pernah berkata bahwa ia dan tim nya selalu mencoba menyelesaikan masalah orang lain.

 Dengan dibuatnya situs Alibaba, akan memudahkan orang-orang di dunia khususnya masyarakat China dalam membeli dan menjual produk yang mereka inginkan. Selain itu, Jack Ma berpesan kepada anak-anak muda untuk mencapai kesuksesan mereka, bekerjalah siang dan malam dalam impianmu, dan jadilah orang yang produktif. Segala yang kamu lakukan adalah untuk keperluan pelangganmu. Dan yang terpenting adalah jangan khawatir dengan uang, karna uang akan mengikutimu jika kamu berusaha dan bekerja. Sama seperti tokoh pemikiran ekonomi Islam Al-Syaibani bahwa kerja, menjadi orang yang produktif serta mengedepankann kemaslahatan bersama adalah tujuan yang sebenarnya harus dicapai oleh setiap orang. Dan Jack Ma mencontohkannya dalam perjalanan bisnisnya.

Ditulis oleh:

Defrina Aulia, Mega Ria, Vidya Wike Biernata, Rafa Kayla Tabhina, Muhammad Syfaul Adib, Muhammad Fikri Hadi.

- Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya -

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun