Ets gak cuma inflasi umum yang melangit diperkirakan inflasi inti atau fundamental juga bisa melonjak mungkin inflasi inti bisa mencapai level 5 persen di tahun 2022 disini sudah di pastikan kebijakan moneter di turunkan yaitu suku bunga bank akan di naikan dan Bank Indonesia pun lebih agresif untuk menaikan suku bunga bank hingga lebih dari 100 bps guna mengurangi peredaran uang dan memperbaiki perekonomian negara.
Dampak lain kenaikan Bahan Bakar Minyak adalah suku bunga menjadi acuan untuk semakin tinggi kenaikan BBM ini menjadi potensi mempojokan inflasi yang dapat di respon oleh bank indonesia  untuk mengkatrol suku bunga bank acuan lebih galak lagi dari perkiraan sebelumnya dikarenakan inflasi umum dan inflasi inti hampir mulai sampai batas yang sudah di perkirakan Bank Indonesia, sehingga ini akan mendorong suku bunga acuan sampai ke 100 bps ke 4.7 persen pada sisa tahun 2022 sebelumnya Bank Indonesia hanya memperkirakan akan menaikan suku bunga sampai 50 bps saja ke 4.25 persen hingga akhir 2022.
Dampak lainnya lagi dari kenaikan Bahan Bakar Minyak yaitu bisa memicu stagflasi, kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak  yang bersubsidi itu dapat sangat memberatkan  masyarakat dan kehidupan rakyat. Masalahnya kenaikan Bahan Bakar Minyak ini dilalukan dalam waktu yang tidak sesuai atau tidak tepat dan sangat amat berdampak pada kenaikan bahan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya. Kenaikan Bahan Bakar Minyak beresiko menyebabkan stagflasi,sebagai rembetan efek dari kenaikan beberapa harga dan lebih parah lagi bisa terjadinya PHK yang membludak dan angka pemgangguran bertambah drastis dikarenakan efek kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang membuat pabrik pabrik tertekan dan harus mengurangi sumber daya manusia nya.
Di sisi lain dampak kenaikan harga Bahan Bakar minyak yaitu pasar saham akan tertekan di sebabkan kenaikan harga BBM berpengaruh juga pada harga kebutuhan bahan pokok dan berpotensi penekanan harga saham di pekan selanjutnya dikarenakan inflasi akan meningkat.Â
Dampak selanjutnya yaitu tarif angkutan umun naik sebesar 15 persen hal itu di sebabkan oleh kenaikan harga berbagai macam jenis Bahan Bakar Minyak ini adalah hasil imbasnya dan biasanya kita menggunakan transportasi umum dari mulain yang online maupun yang offline kemungkinan bisa peningkatan harga tarif dari mulai 5 persen hingga 15 persen sangat lumayan bukan? Mungkin ini salah satu alasan mengapa mahasiswa turun ke jalan karna tidak terima jika adanya kenaikan BBM imbasnya ke Ojol kesayangan mahasiswa. memang sebagian jenis transportasi umum tidak diatur pemerintah dan dapat langsung menetapkan harga atau penyesuaian tarif. namun, jenis transportasi umum yang diatur oleh pemerintah seperti angkot bus akap itu harus sigap berkoordinasi supaya ada perubahan tarif harga jenis angkutan tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H