Tanggal 25 November 2024 merupakan hari istimewa bagi guru-guru diseluruh penjuru tanah air, karena ditanggal inilah Hari Guru Nasional lahir sebagai bentuk penghormatan dan dedikasi luar biasa bagi pahlawan tanpa tanda jasa ini. Banyak cara yang dilakukan para guru dan dalam memperingati Hari Guru ini, baik memberikan hadiah berupa kado, upacara, syukuran, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, peringatan Hari Guru ini menjadi Alarm kedepannya, karena masih banyak permasalahan yang masih terjadi yang dihadapi oleh para guru-guru di seluruh tanah air. Permasalahan pertama yang seringkali dihadapi tentu  mengenai akhlak dan moral yang seringkali abai dilakukan. Akhir-akhir ini kita sering menemui berita mengenai kasus-kasus yang dihadapi oleh para guru, baik persoalan cara mendidik dari sang guru sendiri yang menjadi titik konflik dari petualangan sang guru, kemudian kasus-kasus dari sang guru itu sendiri seperti kriminalisasi terhadap guru, sehingga hal ini menyiratkan bahwa cara dan pembenahan sistem pendidikan sangat diperlukan.
Selain itu, permasalahan kedua yang muncul sering terjadi ialah kesejahteraan guru yang masih belum memenuhi standar dan hal inilah gelar "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" disematkan. Kita masih melihat banyak guru-guru di tanah air yg masih kesulitan dan harus mencari tambahan kerja sampingan agar memenuhi kebutuhan hidupnya. Tak pelak, hal ini menjadi mendorong banyaknya guru yang sering terlilit masalah financial nya lewat pinjaman-pinjaman baik langsung maupun secara daring atau online yang sering dilakukan, sehingga tak heran nasabah pinjaman online atau pinjol bagi guru mencapai 42 persen menurut riset lembaga No Limit Indonesia pada tahun 2023. Dan kita cukup terkejut dan terheran-heran masih banyak guru-guru honorer kita yang masih belum mendapatkan gajinya dan bahkan sampai dikorupsi seperti yang terjadi pada oknum gubernur di bengkulu yang melakukan korupsi dari uang guru honorer tersebut, agar dia bisa kembali menduduki kursinya pada periode kedua ini.
Dari permasalahan yang terjadi tadi, tentu hal ini mendorong tentunya peran serta pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah dalam memperbaiki kualitas hidup para guru-guru di Indonesia serta perbaikan sistem yang dilakukan, agar kualitas pendidikan bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, kesejahteraan guru harus menjadi prioritas kedepan agar mereka tidak sampai mencari kerja sampingan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan hanya fokus terhadap kegiatan belajar mengajarnya tersebut. Akhir kata, dari hasil kesimpulan yang telah penulis sampaikan diatas, bahwa momentum peringatan hari guru nasional ini bisa menjadi refleksi kedepan agar secercah harapan dan petualangan para guru bisa berlanjut dalam lembaran berikutnya dalam mendidik akhlak dan moral kepada para muridnya, menuju "Guru Hebat, Indonesia Kuat". (DNP/NP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H