Selain itu, Presiden menegaskan bahwa dukungan pendanaan iklim bagi negara berkembang harus konstruktif dan jauh dari kebijakan diskriminatif yang mengatasnamakan lingkungan. Dukungan pendanaan dalam bentuk seperti utang, menurutnya hanya akan menjadi beban. Kemudian Lebih lanjut, Presiden Jokowi mendorong semua negara untuk meningkatkan aksi konkret menghadapi ancaman perubahan iklim.Â
Kepala Negara pun menyampaikan sejumlah aksi nyata yang telah dilakukan Indonesia dalam menghadapi ancaman tersebut seperti melakukan rehabilitasi 600.000 hektare hutan mangrove yang selesai di 2024, rehabilitasi 3 juta hektare lahan kritis, kemudian kebakaran hutan turun 88 persen, membangun 30.000 hektare kawasan industri hijau, dan mendorong pengembangan ekosistem EV.Â
Kemudian di bidang Infrastruktur, pada pertemuan istimewa yaitu Side Event Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) G7 and Partner Countries, Presiden mengajak Para pemimpin Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) untuk bekerja sama dan mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui investasi yang nyata guna mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan. "Dukungan PGII bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat penting lewat investasi yang konkret dan pembiayaan inovatif lainnya. Mari berkolaborasi demi pemerataan dan kesejahteraan rakyat," ucap Presiden Jokowi.
Selain pertemuan sesi mitra kerja pada KTT G7 Outrech tersebut, presiden melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa Kepala Negara serta Kepala lembaga internasional selama dua hari tersebut dan tentu semangat kolaborasi dan kerjasama dalam hubungan bilateral dapat tercipta dengan baik di beberapa sektor seperti kerjasama perdagangan antar negara dan investasi di berbagai bidang seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). Tentu pertemuan ini akan berlanjut pada KTT ASEAN Ke-43 yang akan diselenggarakan di Jakarta pada September mendatang dan beberapa pemimpin negara Mitra kerja ASEAN akan datang dalam event tersebut.Â
Kita berharap dalam pertemuan KTT G7 Hiroshima Jepang  yang sudah terselenggara minggu kemarin, dapat menjadi  menjadi semangat kedepan bagi negara-negara di dunia, agar perekonomian di masing-masing negara dapat tumbuh kembali dan menciptakan geopolitik perdamaian dunia dengan stabil karena perang yang akan terus terjadi, akan tentu menghancurkan dan rakyat yang menjadi korban akibat konflik perang tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H