Mohon tunggu...
Defit Muhamad taupik
Defit Muhamad taupik Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student of Al-Azhar University

mengungkapkan pengalaman dan pemhaman dalam hidup lewat tulisan. Dan berharap menjadi celengan kebaikan di dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Move On dengan yang Dulu dan Memilih dengan yang Bermutu

23 Juni 2022   01:26 Diperbarui: 23 Juni 2022   01:31 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ini berdasarkan data yang saya surfei dilapangan dan hampir menginjak sampai angka 90 % mereka candu bermain game daripada belajar ataupun membaca online yang bermanfaat. Dan ketika para murid ataupun mahasiswa terus melihat layar Handpon dan laptop mata-mata mereka pasti lelah dan mengakibatkan ngantuk dan iritasi mata, bahkan bisa mengakibatkan penglihatan mata kurang jelas. 

Saya pun yang jarang bermain game sangat lelah sekali ketika sering melihat berita berita di medsos, apalagi ini orang orang yang belajar sambil main game pasti matanya lelah dan nganyuk ketika belajar.

 Sesuai dengan kitab Ta'limul muta'alim karangan Syeh Zarnuji bahwa murid murid yang mengaji ataupun belajar yang tidak melihat tatapan gurunya maka keberkahan ilmunya tidak akan sampai kepadanya , bahkan dia bisa saja tidak mendapatkan ilmu sama sekali apabila dia hanya sebatas pergi ke kelas namun tidak memerhatikannya . 

Apalagi ini belajar secara daring, Siswanya tidak langsung bertatap muka dengan gurunya dan juga dia ketika belajar daringnya hanya main main saja . Pasti dia tidak akan mendapatkan ilmu apapun. 

Saya tegaskan kembali bahwa pembelajaran daring sangatlah tidak baik, disamping kurang efektiv dan kurang Efisien pembelajaran seperti ini juga bisa mengakibatkan salah komuikasi antara guru dan murid, bisa juga seorang mahasiswa salah memahami pelajaran sehingga dia punya pemahaman yang salah dan sangat fatal.

Oleh karna itu dalam segi pendidikan seharusnya tidak dilakukan secara daring. Karna jika di lihat dari namanya, pendidikan bukan hanya sebatas memeberikan ilmu saja. Tapi yang namaya pendidikan harus juga membangun karakter, mental spritual anak / murid. 

Dan yang namanya karakter tidak bisa di transfer secara obrolan saja. Namun yang namnaya karakter harus di bangun dan di mulai dari seorang yang mengajarkannya dengan diberikan contoh sesuai dengan apa yang dia bicarakan kepada muridnya.

Tak hanya disitu saja, pembelajaran daring mempengaruhi di bidang sosial juga. Para murid hanya berdiam diri di tempatnya masing masing, tidak ada musyawarah, tidak ada diskusi, tidak ada sharing keilmuan. Mereka hanya memikirkan pelajaran sendiri-sendiri saja tanpa memikirkan orang lain yang butuh bantuan; Dikarnakan tidak bertatap muka, 

Dan dalam hubungan temanpun tidak akan saling kenal. Ini menyebabkan kurang relasinya antara murid dengan murid ataupun antata murid dan guru. Diambil dari perkataan guru saya KH. Busyrol karim Zuhri Pimpinan Ponpes Baitul hikamah Haurkuning, " tidak diakui murid apabila guru tidak tahu muridnya. 

Dan apabila seorang guru tidak tahu kepada murid itu, maka dia tidak akan mendapatkan sebuah do'a dari gurunya". Saya merasa takut akan hal itu dan saya berpendapat bahwa murid itu adalah murid yang rugi. Karna dia lama belajar tapi tidak mendapatkan ridho dan do'a dari gurunya.
Kesimpulannya bahwa Pembelajaran daring harus di hentikan dan harus menggunakan metode pembelajaran yang lainnya . 

Karna pembelajaran ini menimbulkan dampak buruk yang banyak baik itu bagi siswanya ataupun bagi gurunya . Dan pembelajaran seperti ini mengakibatkan turunnya kualitas Sumber Daya manusia, tingginya angka kemiskinan, buruknya perputaran ekonomi dan juga kurangnya sosialis antar manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun