Mohon tunggu...
Defit Muhamad taupik
Defit Muhamad taupik Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student of Al-Azhar University

mengungkapkan pengalaman dan pemhaman dalam hidup lewat tulisan. Dan berharap menjadi celengan kebaikan di dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Move On dengan yang Dulu dan Memilih dengan yang Bermutu

23 Juni 2022   01:26 Diperbarui: 23 Juni 2022   01:31 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru saya menjawab sambil terlihar sedih di raut wajahnya, "Pembelajaran saat Vandemi sangat tidak Efektif, karna terkendala beberapa hal. Seperti sinyal yang kurang baik, biaya kuota yang mahal sehinnga memeberatkan kepada orangtua siswa, tatapan wajah yang kurang terarah sehingga tidak tembus hubungan batin antara guru dengan murid. 

Belum lagi anak zaman sekarang kalau tidak terlihat secara langsung si anak tidak akan terkosentrasinya belajarnya . sungguh miris dampak dari pembelajaran seperti ini.  Dan yang ibu rasakan ketika pembelajaran daring setelah pandemi anak anak seperti terniabobokan oleh suasana, anak anak jadi terlena, tidak cepat bertindak, intinya anak menjadi pemalas. 

Membaca pun sudak tidak diperdulikan lagi oleh mereka . saya menjadi curiga jangan jangan kejadiian seperti sekarang ini sengaja di buat agar generasi penerus bangsa menjadi tumpul. apakah ini merupkan pembunuhan karakter secara perlahan ? "

Ketika saya ngumpul bersama angkatan kelas SMP dahulu, saya bermusyawarah bersama teman teman saya yang mengalami pembelajaran daring dan semuanya berargumen sama bahwa pembelajaran daring itu sangat banyak negatifnya. Dari segi memahami sautu materi agak lama kadang untuk bertanya pada dosenpun susah dan kadang berbeda apa yang difahami ketika belajar daring dengan belajar tatap muka. 

Ada teman saya yang tidak masuk kelas karna mereka tidak punya kuota sehingga dia alfa selama satu bulan dan mengakibatkan dia tidak bisa naik semester dan tidak bisa mengikuti ujian pula. Padahal apabila belajarnya secara Offline dia pasti hadir dan sangat gigih dalam belajarnya. Kata teman saya yang  jadi mahasiswa di salahsatu Universitas di daerah Yogyakarta bahwa terkadang ada dosen yang tak bertanggung jawab . 

Dosen hanya memeberikan tugas yang tak pernah di jelaskan sebelumnya dan untuk pembelajaran selanjutnya beiau tidak pernah mengabsen, tidak pernah memberikan tugas, apalagi dia tidak pernah mengajar di medsos pun. Para Mahasiswa itu pun menyangka bahwa dosen ini hanya ingin gajinya saja bukan mendidik para mahasiswa agar jadi mahasiswa yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Kesimpulan yang saya dapatkan dari beberapa sumber dan yang pernah saya alami bahwa pembelajaran secara Daring atau Online jika masih diterapkan setelah pandemi merupakan hal sangat buruk dan mempunyai negatif yang sangat banyak. 

Di mulai dari Guru guru yang tidak bertanggung Jawab atas tanggung jawab nya, mereka mereka hanya sebatas ingin Gaji yang Fantastis dan tidak memikirkan Tunas harapan generasi bangsa berikutnya. Dan secara agama orang orang seperti itulah yang pertamakali digugat di akhirat karna dia tahu hukumnya namun tidak melaksakan apa yang dia ketahuainya . 

Di lanjut pada Efek buruk berikutnya bahwa pembelajaran seperti ini akan menghabiskan uang yang sangat banyak, di mulai harus beli kuota yang mahal dan pemakaian aplikasi seperti: Zoom, Google meet, Duo dan aplikasi yang biasa digunakan untuk pembelajaran daring merupkan salah satu aplikasi yang sangat boros Kuota. 

Jadi tidak diragukan lagi bahwa kuota merupkan salahsatu hambatan bagi mereka. Apalagi bagi mereka yang dikatagorikan ekonominya kurang mampu, kuota seperti benteng yang sulit di tembus.

Dan dampak buruk lainnya bagi para pelajar mereka akan punya sifat kemalasan yang tinggi, ini karna di samping mereka punya kuota untuk belajar, mereka juga pun pasti punya kesempatan untuk bermain online yang sangat candu seperti Mobile legends, free fire, fubg, dan game game lainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun