Kesan pertama dari ruangan terakhir ini adalah suasananya yang lebih hangat. Sinar matahari lebih banyak masuk melalui celah-celah dinding pembatas. Ruangan ini terlihat semi outdoor dan dulunya digunakan sebagai beranda belakang. Namun, saat ini diberi dinding pembatas berbahan kayu tak ketinggalan dengan ukiran-ukirannya yang autentik. Â Pemandu memperlihatkan koleksi yang menarik, yakni sepasang etalase terkunci berisi perhiasan emas dari Pakubuwana X. Sama seperti ruangan kedua, ruangan ini dilengkapi dengan satu set sofa dan meja yang diperoleh dari pengrajin lokal di Jepara. koleksi wayang kulit dan wayang golek terlihat ditata pada bagian kanan ruangan. Sedangkan, pada bagian kiri, aku menemukan lukisan-lukisan yang berasal dari China.
Usai sudah tour mini museum ini. Mengingat betapa berharganya barang-barang ini, aku merasa beruntung dapat merasakan pengalaman baru secara tidak sengaja ini. Aku memutuskan untuk duduk sebentar dan menikmati semilir angin. Sebelum beranjak pergi meningggalkan tempat ini, entah mengapa aku seakan berjanji untuk mengunjunginya lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H