Mohon tunggu...
Defi Setiyawati
Defi Setiyawati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

peserta didik PLK Menengah Boarding School "Mbangun Desa" kelas XI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sahabat

15 Februari 2014   18:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidakkah kamu tahu?..,

Terlalu sepi,, perasaan yang begitu menyiksakan,,

Bertemankan sepi juga hening malam,,

Serta berjauhan darimu,, sungguh bukan kehendakku,,

Tidakkah kamu tahu?..,

Teriakanku memanggil seru namamu

Kesepian ini membuatku semakin pilu

Sungguh aku sangat merindumu

Ingin aku dengar suaramu,,.

Walau sekejap dalam khayalku

Cukuplah,, Cuma cukup

Obati rasa laraku

Saat dia di ufuk barat habis

Dan dia kembali di ufuk timur

Aku merasa sangat belum puas

Akan mimipi indah yang ku rangkai

Mimpi itu belum kunjung datang

Resah campur gelisah kembali datang

Hatiku lara kembali,, teman

Aku masih tak bisa tidur… seperti mereka yang damai

Kini sepi telah mematikanku..,

Kini sepi telah meracuniku..,

Kini sepi telah buatku terlena akan kedamaian

Dan kini sepi tidak lagi untukku

Sang surya telah mekar kembali

Kini saatnya ku tinggalkan keheningan

Sepi yang selalu mengiris luka pedih

Karena kini saatnya aku bangkit

Wujudkan mimpi yang tertunda denganmu “sahabatku”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun