Tidakkah kamu tahu?..,
Terlalu sepi,, perasaan yang begitu menyiksakan,,
Bertemankan sepi juga hening malam,,
Serta berjauhan darimu,, sungguh bukan kehendakku,,
Tidakkah kamu tahu?..,
Teriakanku memanggil seru namamu
Kesepian ini membuatku semakin pilu
Sungguh aku sangat merindumu
Ingin aku dengar suaramu,,.
Walau sekejap dalam khayalku
Cukuplah,, Cuma cukup
Obati rasa laraku
Saat dia di ufuk barat habis
Dan dia kembali di ufuk timur
Aku merasa sangat belum puas
Akan mimipi indah yang ku rangkai
Mimpi itu belum kunjung datang
Resah campur gelisah kembali datang
Hatiku lara kembali,, teman
Aku masih tak bisa tidur… seperti mereka yang damai
Kini sepi telah mematikanku..,
Kini sepi telah meracuniku..,
Kini sepi telah buatku terlena akan kedamaian
Dan kini sepi tidak lagi untukku
Sang surya telah mekar kembali
Kini saatnya ku tinggalkan keheningan
Sepi yang selalu mengiris luka pedih
Karena kini saatnya aku bangkit
Wujudkan mimpi yang tertunda denganmu “sahabatku”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H