Orang yang berkomunikasi lisan maupun tulis tentu saja menggunakan kata sebagai medianya. Kata tersebut dirangkai menjadi frasa, klausa, kalimat, paragraf, bahkan bisa juga wacana.
 Apasi yang dimaksud dengan kata?Â
Kata Merupakan kumpulan huruf/ bunyi yang mempunyai makna. Jika kumpulan huruf/ bunyi tersebut tidak mempunyai makna maka bukan dinamakan kata. Sebuah kata diakhiri oleh spasi. Meski ada juga istilah kata majemuk. Kata majemuk terdiri dari dua atau lebih kata tunggal. Namun secara teoretis kata majemuk masuk ke ranah frasa.Â
Berdasarkan bentuknya, kata dibagi atas kata dasar dan kata turunan. Kata dasar adalah kata pokok yang masih bisa dibentuk dan belum mengalami proses. Kata dasar biasa disebut dengan kata tunggal karena bentuknya tunggal yakni terdiri dari satu kata. Sedangkan kata turunan adalah kata dasar yang sudahmengalami proses. Proses tersebut bisa terjadi karena afiksasi, reduplikasi, morfemisasi ataupun akronimisasi.Â
Contoh kata dasar (Lari, Cinta)
Contoh kata Turunan (Berlari, Mencintai)
Proses pembentukan kata dasar menjadi kata turunan dalam bahasa Indonesia memiliki dua bentuk, yaitu bentuk inflektif dan bentuk derivatif. Pembentukan secara inflektif menghasilkan bentuk kata yang sama dengan identitas bentuk dasarnya. Contohnya kata makan dan memakan. Keduanya masih berupa verba. Berbeda dengan pembentukan derifatif. Pembentukan derifatif menghasilkan bentuk kata yang berbeda dengan identitas dasarnya. Contohnya kata makan (verba) dengan makanan (nomina).Â
Fungsi Kata
Kata merupakan unsur bahasa terkecil setelah ujaran. Ilmu yang mempelajari seluk beluk kata dinamakan morfologi. Seperti yang sudah diterangkan di atas bahwa kata dibentuk oleh kumpulan huruf sehingga timbul makna bagi pemakainya. Kata digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulis. secara umum kata mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Memperjelas makna sebuah kalimat.Â
b. Membentuk satuan makna berupa frasa, klausa, dan kalimat.
c. Membentuk bermacam-macam struktur kalimat.Â
d. Mengungkapkan berbagai jenis ekspresi bahasa seperti pidato, diskusi, orasi, ceramah, dsb.
Kelas Kata Â
Kata dibedakan atas makna konkret dan abstrak. Kata yang bermakna konkret adalah kata yang maknanya dapat dilihat dan dirasakan seperti benda, pekerjaan, sifat, dsb. Sedangkan kata yang bermakna abstrak yaitu kata yang maknanya tidak dapat dilihat dan dirasakan seperti seruan, penghubung, sandang, jumlah dsb.Â
Berdasarkan fungsi, jenis dan kategori makna tersebut dapat dikelompokkan. Pengelompokkan kata berdasarkan fungsi, jenis dan kategori disebut kelas kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat 13 kelas kata antara lain verba, nomina,pronomina, adjektiva, numeralia, demonstrativa, interogativa, adverbia, konjungsi, artikula, preposisi, interjeksi, dan fatis.
a. VerbaÂ
Verba adalah kata yang maknanya merujuk pada proses atau kegiatan dan membutuhkan waktu. Verba biasa disebut juga kata kerja.Â
Verba dibagi menjadi 2 yakni verba transitif dan verba intransitif. Verba transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek apabila diterapkan dalam kalimat. Contohnya kata mencintai, menyayangi, memakan, dsb. Kehadiran objek membuat kalimat berverba transitif dapat dipahami makananya.Â
sedangkan Verba intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek apabila diterapkan dalam kalimat. Contohnya kata tidur, bekerja, dsb. Kalimat yang predikatnya berverba intransitif tidak diikuti objek.Â
b. Nomina
Nomina adalah kata yang makannya merujuk pada benda, baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Nomina sering disebut kata benda. Contoh nomina antara lain tas, kursi, manusia, angin, dsb.Â
 c. Pronomina
Pronomina adalah kata yang berfungsi untuk menggantikan nomina. Pronomina biasa disebut dengan kata ganti. Pronomina dibagi menjadi 2, yakni pronomina intertekstual dan pronomina ekstratekstual.Â
Pronomina intertekstual adalah pronomina yang menggantikan nomina dalam satu kalimat.Â
Contohnya : Indri menangis histeris ketika melihat ayamnya jatuh dari pohon.Â
Pronomina ekstratekstual adalah pronomina yang berfungsi untuk menggantikan nomina di luar kalimat.
 Contohnya : Rumahnya di Karawang.
d. Adjektiva
Adjektiva adalah kata yang berfungsi untuk menjelaskan sifat dan perasaan. Adjektiva biasa disebut dengan kata sifat. Contoh dari adjektiva antara lain sakit, senang, sedih, merah, hijau, tinggi, jauh, tampan, dsb. Â
e. Numeralia
Numeralia adalah kata yang berfungsi untuk menghitung banyaknya maujud. Numeralia biasa disebut kata bilangan. Kelas kata ini berfungsi untuk menyatakan bilangan, jumlah, urutan/ tingkat, dan nomor. Numeralia bisa ditulis menggunakan angka arab, angka romawi, maupun dengan huruf. Â
f. Demonstrativa
Demonstrativa adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan maujud. Demonstrativa biasa dikenal dengan kata penunjuk. Contoh demonstrativa antara lain ini, itu, sana, sini, situ, demikian. Â
g. Interogativa
Interogativa adalah kata yang berfungsi untuk mendapatkan informasi. Interogativa biasa disebut dengan kata tanya. Interogativa dibagi menjadi 2 yakni interogativa dasar dan interogativa turunan. Â
h. Adverbia
Adverbia adalah kata yang berfungsi untuk menerangkan verba, adjektiva ataupun adverbia lain. Adverbia biasa dikenal dengan kata keterangan. Contoh adverbia antara lain sangat, tidak, belum, lebih-lebih, dsb. Adverbia memiliki lima komponen makna. Â
i. Konjungsi
Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa klausa ataupun kalimat sehingga membentuk sebuah gagasan yang padu. Konjungsi biasa disebut dengan kata penghubung. Contoh konjungsi antara lain dan, atau, serta, tetapi, walupun, meskipun, lalu, lantas, kemudian, sebab, sehingga, karena, dsb.
j. Artikula Â
Artikula adalah kata yang berfungsi untuk mendampingi nomina. Artikula biasa dikenal dengan kata sandang. Contoh artikula antara lain si, sang, hyang, umat, para, dsb.
k. Preposisi Â
Preposisi adalah kata yang berfungsi untuk mendahului nomina. Preposisi biasa disebut dengan kata depan. Contoh preposisi adalah di, ke, dari, pada, demi.
l. Interjeksi Â
Interjeksi adalah kata yang berfungsi untuk mengungkapkan perasaan atau suasana hati penuturnya. Interjeksi biasa dikenal dengan kata seru. Contoh dari interjeksi seperti aduh, waow, astaga, busyet, wuih, dsb.Â
m.FatisÂ
Fatis adalah kata yang berfungsi untuk memulai, mengukuhkan dan mempertahankan percakapan. Contohnya : lah, ya, lho, kok, sih, halo, ok, hai, dsb.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI