Mohon tunggu...
definurul
definurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Sedang belajar di Unisnu jepara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pkn dalam mengatasi masalah radikalisme dikalangan remaja

4 Januari 2025   18:12 Diperbarui: 4 Januari 2025   18:27 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membangun sikap anti radikalisme pada siswa dalam peran pendidikan kewarganegaraan

Oleh: Defi Nurul Hidayah

Nim:243110001499

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

 

Pendahuluan

Radikalisasi generasi ini adalah salah satu ancaman terbesar dan paling rumit yang harus dihadapi oleh negara mana pun. Indonesia telah lama berjuang dengan masalah tersebut; sampai kini, tidak ada negara yang tidak menemukan radikalisasi seorang siswa. Setiap orang tahu bahwa pencarian jati diri saat remaja berjalan, sehingga lebih mudah bagi remaja untuk membuat sensasi. Namun, di bawah pengaruh faktor-faktor tersebut seperti ketidakpuasan sosial, pendidikan orang dewasa, faktor kinerja pada lingkungan, dan persyaratannya untuk gagasan egosentroid dari nasionalisme atau "ras" nasional, ganjal gelisah dan bertumpu pada dasar. di sinilah kebutuhan pembelajaran kewarganegaraan sebagai alat pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka

Pembahasan

Menjauhkan remaja dari pandangan-pandangan ekstrem sangatlah penting karena hal ini berisiko merusak koherensi dan perdamaian komunal.  Radikalisme dapat memecah belah masyarakat dengan menumbuhkan faksi-faksi yang saling bertentangan dan menimbulkan kebencian yang mengganggu kerukunan antar agama dan budaya.  Selain itu, banyaknya insiden teror yang bermula dari keyakinan ekstrem, membuat generasi muda berpotensi terlibat dalam tindakan agresif yang membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain.  Oleh karena itu, penting bagi kaum muda untuk menyaring konten dan memahami situasi di balik apa yang muncul di platform sosial, yang sering kali dieksploitasi oleh ekstremis untuk menyebarkan keyakinan mereka.

Dalam pengembangan pemikiran generasi muda, unit keluarga dan institusi pendidikan memainkan peran utama dalam memperkuat kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan mental dan ideologi. Mengajarkan pemahaman, kebaikan, dan rasa hormat terhadap budaya dapat menghentikan orang mengembangkan keyakinan ekstrem.  Selain itu, daerah harus terlibat secara aktif dalam mengatasi ekstremisme di wilayahnya, dan pada saat yang sama pemerintah juga harus melaksanakan kursus dan inisiatif yang menekankan pada toleransi beragama dan prinsip-prinsip 'Pancasila'. Dengan melibatkan generasi muda, kita dapat membantu menciptakan dunia yang penuh hormat dan semua orang dapat rukun.

Pembelajaran Kebangsaan (PKn) berperan penting dalam memerangi radikalisme di kalangan remaja. PKn membantu anak-anak mempelajari pokok-pokok Pancasila, apa itu hak asasi manusia, dan bagaimana demokrasi bekerja. 'Dengan memahami prinsip-prinsip ini, generasi muda diharapkan dapat menumbuhkan sentimen penerimaan, rasa hormat satu sama lain, dan penghargaan terhadap keberagaman. Memahami etos ini, demografi generasi muda dapat menumbuhkan sikap inklusif, pengakuan terhadap orang lain, dan penghormatan terhadap keberagaman. Menanamkan ajaran skolastik yang menyoroti pentingnya persatuan di antara agama dan budaya yang berbeda akan mendorong generasi muda untuk memandang keberagaman sebagai sebuah keuntungan. , bukan sebagai ancaman.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berperan penting dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Melalui aktivitas seperti diskusi, debat, dan analisis kasus, siswa dipandu untuk mengevaluasi informasi secara objektif dan menjauhi pengaruh paham-paham ekstrem. PKn yang efektif juga mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan sosial dan politik, sehingga mereka merasa bertanggung jawab terhadap masyarakat. Dengan begitu, PKn tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan sikap positif yang dapat melawan radikalisme di kalangan pemuda.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran penting dalam menangani isu radikalisme di kalangan anak muda dengan memberikan pemahaman yang kokoh tentang nilai-nilai kebangsaan dan toleransi. Melalui kurikulum PKn, siswa diberikan wawasan tentang Pancasila, UUD 1945, dan prinsip-prinsip demokrasi yang menitikberatkan pada pentingnya persatuan dalam keragaman. Dengan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai ini, diharapkan generasi muda dapat mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, sehingga mampu menghadapi pandangan radikal dengan sikap kritis dan terbuka. Di samping itu, PKn juga memberikan pemahaman akan signifikansi hak asasi manusia, sehingga membantu anak muda menyadari bahwa setiap individu berhak hidup damai tanpa penghinaan.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis di kalangan siswa. Melalui pendekatan pembelajaran interaktif, seperti diskusi kelompok, debat, dan studi kasus, siswa didorong untuk menganalisis informasi secara obyektif dan tidak mudah dipengaruhi oleh propaganda atau paham ekstrem. PKn juga mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan sosial dan politik, menjadikan mereka sadar akan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, peran PKn tidak hanya terbatas pada pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter dan sikap positif yang menjadi pertahanan generasi muda dalam menghadapi radikalisme.

Kesimpulan

Pendidikan tentang kewarganegaraan punya peran yang sangat penting untuk mencegah radikalisasi di kalangan muda. Lewat penanaman nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan keterampilan komunikasi yang bagus pendidikan kewarganegaraan bisa membentuk karakter positif yang perlu untuk hadapi tantangan sosial yang rumit. Dengan mengerti hak dan kewajiban sebagai warga negara generasi muda diharapkan mampu menghargai keberagaman dan menjauhi sikap intolerant yang bisa picu radikalisasi.

Selain itu, dukungan dari orang tua dan masyarakat dalam proses belajar ini tidak bisa diabaikan. Keterlibatan mereka dalam mendukung nilai-nilai yang diajari di sekolah kan memperkuat dasar yang dibangun lewat pendidikan kewarganegaraan. Dengan cara yang lengkap dan kerjasama, kita dapat buat generasi muda yang tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga punya rasa peduli, tanggung jawab, dan kesadaran sosial tinggi jadi mereka bisa memberi sumbangan positif bagi bangsa dan mencegah radikalisasi dimasa depan.

 

 

Daftar Pustaka

Abdurrahman A. (2018). Radikalisasi dan Terorisme: Pemahaman dan Penanggulangan di    

  Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

 

Budi, S. (2020). "Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mencegah Radikalisasi di Kalangan

Remaja." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 5(2), 123-135.

Hidayat, R. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Generasi Muda: Membangun Karakter 

dan Toleransi.Yogyakarta: Penerbit Andi.

 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Kurikulum Merdeka: 

Pedoman Implementasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Mansur, A. (2021). "Radikalisasi di Kalangan Pelajar: Tantangan dan Solusi." Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora,3(1), 45-60.

Nugroho, A. (2022). "Pendidikan Kewarganegaraan dan Pembangunan Karakter di Era Digital."

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 7(1), 78-90.

Sari, D. (2020). "Peran Keluarga dalam Mencegah Radikalisasi di Kalangan Remaja." Jurnal 

Psikologi dan Pendidikan, 4(3), 201-210.

Sukardi, A. (2019). Toleransi dan Kerukunan: Membangun Masyarakat yang Damai. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Wahyu, P. (2021). "Media Sosial dan Radikalisasi: Dampak dan Solusi." Jurnal Komunikasi dan             Media, 6(2), 112-125.

Yusuf, M. (2018). "Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menghadapi Tantangan Radikalisasi."

Jurnal Pendidikan dan Sosial, 2(1), 34-50.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun