b. Terapi berorintasi-keluarga
- Terapi ini sangat bermanfaat sebab pasien skizofrenia sering dipulangkan dalam keadaan remisi parsial, keluarga dimana pasien skizofrenia kembali seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang singkat namun intensif (setiap hari). sesudah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas di pada terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya. Sejumlah penelitian sudah menemukan bahwa terapi keluarga merupakan efektif pada menurunkan relaps. Didalam penelitian terkontrol, penurunan nomor relaps artinya dramatik. angka relaps tahunan tanpa terapi keluarga sebesar 25-50 % dan 5 - 10 % dengan terapi keluarga.
c. Terapi kelompok
-Terapi kelompok bagi skizofrenia umumnya memusatkan di rencana, masalah, serta hubungan pada kehidupan konkret. gerombolan mungkin menunjuk secara perilaku, mengarah secara psikodinamika atau tilikan, atau suportif. Terapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, menaikkan rasa persatuan, dan menaikkan tes realitas bagi pasien skizofrenia. kelompok yang memimpin dengan cara suportif, bukannya dalam cara interpretatif, sepertinya paling membantu bagi pasien skizofrenia.
d. Psikoterapi individual
- Penelitian yang paling baik perihal pengaruh psikoterapi individual dalam pengobatan skizofrenia sudah menyampaikan data bahwa terapi membantu serta menambah pengaruh terapi farmakologis. Suatu konsep krusial pada pada psikoterapi bagi pasien skizofrenia artinya perkembangan suatu korelasi terapetik yang dialami pasien aman. Pengalaman tersebut dipengaruhi bisa dipercaya ahli terapi, jarak emosional antara ahli terapi serta pasien, serta keikhlasan ahli terapi yang di interpretasikan oleh pasien.
3. Perawatan rumah sakit (Hospitalize)
Pertanda utama perawatan rumah sakit ialah untuk tujuan diagnostik, menstabilkan medikasi, keamanan pasien, sikap yang sangat rancu termasuk ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar. Selain anti psikosis, terapi psikososial ada pula terapi lainnya yang dilakukan di rumah sakit yaitu elektro Konvulsif Terapi (ECT). Terapi ini diperkenalkan oleh Ugo cerleti(1887-1963). prosedur penyembuhan penderita dengan terapi ini belum diketahui secara sempurna. alat yang dipergunakan adalah alat yang mengeluarkan sirkulasi listrik sinusoid sehingga penderita menerima aliran listrik yang terputus putus. Tegangan yang digunakan 100-150 Volt serta waktu yang digunakan 2-3 detik.
Pada pelaksanaan Terapi ini dibutuhkan persiapan sebagai berikut:
- Pemeriksaan jantung, paru, serta tulang punggung.
- Penderita wajib puasa.