A. Penyebab Adanya Keterkaitan antara Komunikasi Internasional, Komunikasi Antar Etnis, dan Komunikasi Antar Ras dengan Komunikasi Antar Budaya
Dalam interaksi antara individu maupun kelompok mereka terdiri dari latar belakang budaya berbeda, hal tersebut yang membuat komunikasi internasional, komunikasi antar etnis, dan komunikasi antar ras memiliki keterkaitan yang erat dengan komunikasi antar budaya. Komunikasi antar budaya menjadi landasan utama untuk memahami interaksi yang melibatkan perbedaan budaya, karena budaya mencangkup nilai-nilai, norma, tradisi, bahasa, dan simbol yang membentuk pola berpikir dan berkomunikasi suatu kelompok berbeda dengan kelompok lainnya.
Komunikasi internasional sendiri berfokus pada hubungan antar negara dengan latar belakang budaya nasional yang berbeda, sementara komunikasi antar etnis dan antar ras lebih menitikberatkan pada perbedaan budaya di dalam sebuah komunitas yang lebih kecil. Semua bentuk komunikasi ini saling terhubung dalam kerangka komunikasi antar budaya, karena setiap interaksi yang melibatkan perbedaan budaya memerlukan pemahaman, toleransi, dan keterampilan komunikasi lintas budaya untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
B. Mengenal Stereotipe, Prasangka, dan Etnosentrisme yang Dapat Menghambat atau Menjadi Penghalang Komunikasi Antar Budaya
Tiga faktor tersebut dapat menghambat komunikasi antar budaya karena stereotipe mendorong pemikiran yang kaku atau kuno, sehingga menyulitkan pemahaman terhadap kompleksitas budaya lain. Prasangka sering memunculkan penilaian negatif bahkan sebelum komunikasi terjadi, yang pada akhirnya menghalangi keterbukaan. Sementara itu, etnosentrisme membuat seseorang menolak untuk menerima perspektif yang berbeda, sehingga berujung pada dominasi budaya atau penolakan terhadap keberagaman. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan kesadaran diri, penghargaan terhadap keberagaman, dan keterampilan komunikasi lintas budaya yang baik.
C. Langkah-Langkah yang Akan Ditempuh Ketika Bertemu dengan Orang Baru dalam Konteks Komunikasi Antar Budaya
Langkah-langkah yang akan saya lakukan agar komunikasi berjalan efektif ketika bertemu dengan orang baru adalah menghindari stereotipe dan prasangka, serta berusaha memahami latar belakang budaya yang berbeda. Saya juga akan bersikap positif dan menunjukkan rasa ingin tahu terhadap budaya mereka, menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk meminimalkan kesalahpahaman. Selain itu, saya akan menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi mereka dan menghormati perbedaan yang ditemukan tanpa langsung memberikan penilaian negatif atau menghakimi.
D. Pengalaman Komunikasi Antar Budaya
Pengalaman antar budaya yang saya alami terjadi ketika saya bertemu dengan teman saya, Zakiya, yang berasal dari Indonesia Timur. Karena latar belakang budayanya, Zakiya berbicara dengan suara yang lantang, yang mungkin bagi sebagian orang terdengar seperti berteriak, meskipun sebenarnya itu bukan maksudnya. Saya, yang berasal dari Sumatra, terbiasa dengan gaya berbicara yang serupa, karena orang Sumatra juga cenderung berbicara dengan suara lantang. Hal ini membuat saya tidak merasa terganggu, dan justru mempermudah kami dalam berkomunikasi. Kesamaan ini menjadi salah satu contoh bagaimana kesadaran akan latar belakang budaya dapat mendukung komunikasi yang efektif dan harmonis meskipun berasal dari daerah yang berbeda. Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya memahami konteks budaya dalam komunikasi, sehingga perbedaan tidak menjadi hambatan, melainkan justru memperkaya hubungan.
E. Pentingnya Mata Kuliah Komunikasi Antar Budaya bagi Seorang Calon Jurnalistik
Sebagai seorang jurnalis yang profesional, mata kuliah komunikasi antar budaya memiliki pengaruh yang sangat besar dan urgensi yang tinggi. Dalam profesi jurnalistik, saya akan sering berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang komunikasi antar budaya sangat penting untuk memastikan bahwa laporan yang saya buat tidak hanya akurat, tetapi juga sensitif terhadap perbedaan budaya.
Sebagai penutup, komunikasi antar budaya bukan hanya sebuah keterampilan, melainkan sebuah keharusan dalam dunia yang semakin terhubung ini. Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi di UNISA Yogyakarta, saya menyadari betapa pentingnya pemahaman ini, baik untuk profesi saya di masa depan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang berguna dalam mengatasi tantangan komunikasi lintas budaya. Terima kasih telah membaca!
— Defimona Saheba,
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H