Mohon tunggu...
Defikha Dhiyaulhaq
Defikha Dhiyaulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

haiii :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengembangan UMKM Kopi Tjahaja Alam di Desa Sokokulon, Morgorejo, Pati

26 September 2023   21:12 Diperbarui: 26 September 2023   21:16 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      

Sejarah kopi dimulai dari abad ke -- 9 di wilayah Ethiopia, Afrika Timur, yang saat itu dikenal sebagai Kaffa. Dari Ethiopia, pohon kopi kemudian menyebar ke Arab pada abad ke -- 14 melalui perdagangan dengan pedagang muslim. 

Disana, biji kopi mulai diolah dan dikeringkan menjadi bubuk yang dicampur dengan air panas, praktik yang serupa seperti minum kopi yang kita kenal saat ini. Ibu kota Arab, Mocha, menjadi pusat perdagangan kopi yang penting pada masa itu (Asri Setiyani, Tri Yuliyanti, 2022).

Kopi tumbuh menjadi minuman yang popular di kalangan bangsawan Eropa dan menjadi symbol gaya hidup dan kebiasaan sosial. Kedai -- kedai kopi mulai muncul di berbagai kota di seluruh dunia sebagai tempat berkumpulnya orang -- orang bersosialisasi dan menikmati secangkir kopi. 

Pada abad ke -- 20, teknologi pengolahan kopi semakin berkembang, seperti mesin penggiling dan mesin kopi otomatis (Fidela et al., 2020). Popularitas kopi terus meroket dan kopi menjadi salah satu komoditas terbesar di dunia. Saat ini, kopi tersedia dalam berbagai variasi dan dampak ekonominya sangat besar bagi negara -- negara produsen, ekspor, dan pasar global.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan dalam laporan Statistik Indonesia 2023 bahwa Indonesia memprodksi 794,8 ribu ton kopi pada tahun 2022, meningkat hampir 1.1% dari tahun sebelumnya. Seiring berkembanya waktu, biji kopi digunakan dan diubah dari waktu ke waktu menjadi minuman kopi yang dapat diminum oleh beberapa orang. 

Rasa dan aroma kopi yang unik menjadikannya teman yang ideal untuk bekerja atau melakukan aktivitas lainnya (Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, 2016). Kopi adalah minuman yang popular di kalangan remaja dan orang dewasa. Kopi telah menjadi kebiasaan yang telah meningkatkan konsumsi kopi dari waktu ke waktu (Jefri & Ibrohim, 2021).

UMKM Tjahaja Alam berdiri selama 11 tahun, sehingga banyak dipercayai oleh konsumen atau penikmat kopi. UMKM Tjahaja Alam mengambil bahan baku dari wilayah Desa Bageng, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. UMKM Tjahaja Alam harus mampu berkembang dan berinovasi agar dapat bertahan dan bersaing di pasar. 

Jadi, agar UMKM Tjahaja Alam dapat berkembang dan bersaing di ppasar, diperlukan rencana pemasaraan yang tepat. Sangat penting untuk melakukan riset daya saing produk dengan mengembangkan inovasi kemasan dan melakukan penjualan melalui e-commerce untuk UMKM kopi Tjahaja Alam.

Metode yang digunakan dalam mengembangkan UMKM Kopi Tjahaja Alam adalah:

1. Khalayak Sasaran 

Sasaran obyek pada kegiatan penelitian ini yaitu pelaku UMKM kopi yang ditujukan untuk UMKM Kopi Tjahaja Alam berada di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. Pada kegiatan ini melakukan inovasi kemasan, pendaftaran dan pembuatan e-commerce.

2. Keterkaitan dan Keterlibatan Mahasiswa 

Tim dosen dari Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus, bersama dengan tim pendukung lainnya melaksanakan kegiatan ini sebagai pelaksana pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, mahasiswa berpartisipasi dalam proyek pengabdian masyrakat dengan membantu inovasi kemasan dan mendukung pelatiahan e-commerce Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam prosedur meningkatkan jual beli dan memperluas target pasar.

3. Pemecahan Masalah 

Dengan mengembangkan dan mendaftarkan e-commerce dan inovasi produk, isu-isu yang disoroti dalam kegiatan ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM Tjahaja Alam di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. Selain itu, pendampingan cara mengoperasikan Instagram. Diharapkan setelah penelitian ini, pelaku UMKM kopi Tjahaja Alam di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati dapat menambah nilai jual dan meningkatkan daya saing secara offline maupun online. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh tim Kuliah Kerja Nyata Universitas Muria Kudus tahun 2023 melalui survey langsung ke UMKM setempat.

Hasil dari mengembangkan UMKM Kopi Tjahaja Alam di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati memiliki beberapa UMKM. Salah satu UMKM yang dimiliki Desa Sokokulon adalah kopi Tjahaja Alam yang memproduksi kopi bubuk atau kopi lelet. Kegiatan ini dilakukan dengan cara observasi ke pemilik kopi Tjahaja Alam dengan melihat proses pembuatan, melakukan pendaftaran e-commerce, dan memberikan inovasi kemasan. Selain itu Tim KKN UMK juga melakukan kegiatan dengan melakukan pendaftaran sosial media dan memberi tahu bagaimana menggunakan sosial media.

e-commerce dipilih karena cukup murah, mudah dipahami dan investasi yang digunakan tidak terlalu besar. Secara sederhana, e - commerce adalah layanan yang berguna untuk membeli atau menjual barang secara online. Salah satu e-commerce yang dipilih oleh Tim KKN UMK yang tidak asing di telinga pemilik kopi Tjahaja Alam adalah Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Sedangkan sosial media yang dipilih oleh Tim KKN UMK adalah Instagram. Tim KKN UMK memilih e-commerce Tokopedia, Shopee, dan Lazada karena memiliki peringkat yang tinggi dibandingkan e-commerce lainnya, memiliki fitur yang baik mudah dipahami, dan kelebihan-kelebihan lainnya jika berjualan menggunakan e-commerce ini.

Temuan-temuan berikut ini diperoleh sebagai hasil dari pengamatan langsung yang dilakukan selama proyek-proyek pengabdian Masyarakat di Desa Sokokulon yang secara khusus difokuskan pada kopi Tjahaja Alam:

a) memperluas kesadaran dan pemahaman tentang e-commerce

b) memahami cara memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari e-commerce

c) meningkatkan pemahaman inovasi kemasan

d) meningkatkan pemasaran dan nilai jual.

Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini adalah antusiasme pemilik kopi Tjahaja Alam selama kegiatan berlangsung dan pada kegiatan berlangsung pemilik kopi Tjahaja Alam menyimak langkah demi Langkah bagaimana cara menggunakan Shopee, Tokopedia, dan Lazada untuk menjual produk. Sedangkan faktor pengahambat kegiatan ini adalah kurangnya literasi digital dan kurangnya inovasi kemasan pada kopi Tjahaja Alam yaitu susah untuk mendapatkan kemasan secara langsung didapatkan di sekitar Kota Pati.

Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Kbaupaten Pati memiliki beberapa UMKM. Salah satu UMKM yang dimiliki Desa Sokokulo adalah kopi Tjahaja Alam yang memproduksi kopi bubuk atau kopi lelet. Kegiatan ini dilakukan dengan cara observasi ke pemilik kopi Tjahaja Alam dengan melihat proses pembuatan, melakukan pendaftaran e-commerce, dan memberikan inovasi kemasan. 

Selain iitu, Tim KKN UMK juga melakukan kegiatan dengan melakukan pendaftaran sosial media dan memberitahu bagaimana menggunkan sosial media. E-commerce dipilih karena cukup murah, mudah dipahami dan investasi yang digunakan tidak terlalu besar. Secara sederhana, e - commerce adalah layanan yang berguna untuk membeli atau menjual barang secara online. Salah satu e-commerce yang dipilih oleh Tim KKN UMK yang tidak asing di telinga pemilik kopi Tjahaja Alam adalah Tokopedia, Shopee, dan Lazada, sedangkan sosial media yang dipilih oleh Tim KKN UMK adalah Instagram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun