Mohon tunggu...
Defikha Dhiyaulhaq
Defikha Dhiyaulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

haiii :)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa UIN Walisongo dan Perannya dalam Program Smart and Green Campus

7 November 2021   20:46 Diperbarui: 7 November 2021   20:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Smart and green campus atau disebut kampus hijau merupakan upaya kampus dalam memanfaatkan sumber daya serta teknologi dilingkungan kampus secara efisien, efektif dan ramah terhadap lingkungan. 

Program ini merupakan salah satu program yang sedang digalakkan oleh beberapa kampus salah satunya adalah kampus UIN Walisongo Semarang. Bahkan disebutkan bahwa program ini merupakan program prioritas. 

Hal ini disampaikan oleh Bapak Imam Taufiq dalam kesempatan bincang pengawasan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) edisi 44 yang tayang di kanal Youtube Itjen Kemenag (8/12/2020). Imam Taufiq berkata salah satu program prioritasnya adalah mewujudkan kampus yang bertagline smart and green campus.

Pada kesempatan tersebut, Imam Taufiq sebagai Rektor UIN Walisongo Semarang juga menyampaikan pendapatnya tentang pengertian smart and green campus. Imam Taufiq berkata kampus yang ramah lingkungan, kampus yang punya etos, punya mentalitas, punya semangat, punya properti dan punya IT.

Adanya program ini, tentu tidak akan berjalan jika tidak terdapat upaya didalamnya. Upaya yang diperlukan tidak hanya dilakukan kampus saja melainkan juga mahasiswa didalamnya. Mereka harus ikut terjun dalam pengembangan dan berjalannya program ini. Upaya yang dilakukan oleh kampus dalam menerapkan kampus smart salah satunya adalah program-program yang ada dikemas dengan digitalisasi dimulai dari sistem administrasi dll.

Upaya terpenting mahasiswa menerapkan kampus smart adalah menjadi mahasiswa yang berdedikasi penuh pada kampus baik akademik maupun non akademik, baik organisasi maupun non organisasi. Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, kampus serta lingkungan sehingga, sebagai mahasiswa dapat diterima baik dilingkungan masyarakat.

Dalam mewujudkan mahasiswa yang smart pastinya tidak lepas dari dukungan pihak kampus yaitu difasilitasinya segala aktivitas perkuliahan baik akademik maupun non akademik. Contohnya disediakan wifi sebagai penunjang perkuliahan, website-website kampus yang memudahkan perkuliahan apalagi di masa pandemi ini semua serba online dan diberikan wadah untuk mengasah minat dan bakat mahasiswa.

Kemudian upaya yang dapat dilakukan mahasiswa menerapkan green campus adalah dengan menjaga dan melestarikan kampus agar tetap asri bersih dan hijau. Upaya tersebut harus dimulai dari diri kita sendiri dengan menanamkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan kampus.

Kampus dikatakan asri bersih dan hijau jika memberikan rasa nyaman dan aman dalam melakukan segala aktivitas perkuliahan baik didalam maupun diluar kelas. Hal ini dapat dimulai dari kebersihan dilingkungan sekitar kampus seperti membuang sampah pada tempatnya, merawat serta menanam pohon, dan mendaur ulang sampah yang bisa digunakan, dan tidak merokok disembarang tempat.

Contoh penerapan langsungnya yaitu tanggal 29 Oktober 2021 UIN Walisongo Semarang berkolaborasi dengan Moutrash, starup dibidang pegelolaan sampah berbasis android. Kolaborasi tersebut tidak hanya pemanfaatan pada sampah anorganik tetapi juga sampah organic yang akan dijadikan bahan kompos. Selain itu, UIN Walisongo dan DLH Kota Semarang melakukan pengoptimalan penghijaun disekitar kampus.

Mahasiswa sebagai agent of change atau pembawa perubahan harus bisa menerapkan smart and green campus disekitar rumah atau yang dikenal go green, gerakkan penghijauan. Mahasiswa harus menerapkannya sebagai rentetan dari program smart and green campus. 

Hal ini bisa dimulai dari rumah misalnya penghematan sumber daya listrik, meminimalisir limbah makanan, meminimalisir penggunaan deterjen secara berlebihan, menggunakan air secukupnya, meminimalisir penggunaan plastik, dll. Hal-hal yang kita anggap kecil itu, sangat berkontribusi dalam program ini.

Kemudian dilingkungan sekitar kita yaitu desa.  Adanya kerja bakti desa seminggu sekali, kerja bakti membersihkan musholla, dan penanaman pohon disekitar rumah, bahkan beberapa desa mempunyai kebun bersama yang kemudian dijual dan hasilnya akan digunakan untuk kegiatan didesa. 

Selain itu adanya dukungan pemerintah dalam upaya ini sehingga banyak diadakan sosialisasi mengenai  go green ini. Contohnya pada 17 Agustus akan diadakan perlombaan desa yaitu kebersihan desa yang meliputi bersih, asri, rapi dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun