Nama : Defi intan pusparini
NIM :1815150858
1.Identitas Buku
Judul : Eliana
Penulis : Tere-Liye
Penerbit : Republika
Tempat dan Tahun Penerbit : Agustus 2011
Tebal Buku : 519 halaman
- Tujuan Pengarang Buku : Menggambarkan betapa besar pengorbanan rasa cinta , serta rasa sayang seorang ibu kepada anak perempuannya .
- Pokok pokok/rangkuman isi buku :
Kata tetua bijak, manusia memiliki sendiri hari-hari spesialnya. Ada hari ketika ia dilahirkan, hari mulai belajar merangkak, hari mulai berjalan hingga bisa berlari. Manusia tumbuh besar dengan hari-hari. Jatuh, bangun, sakit, sehat, tertawa, menangis, sendirian, ramai, sukses, gagal, semua dilalui bersama hari-hari. Tentu termasuk salah-satunya hari ketika kita pertama kali bertemu dengan pasangan hidup.
"Schat, esok lusa, saat kau besar, di tengah dunia yang maju, kau akan menemukan pemahaman yang lebih rumit dibanding yang kau pahami sekarang. Feminisme, kesetaraan jender... Oi, aku bahkan tak fasih mengatakan istilah itu... sudah ada sejak dulu. Pemahaman itu kadang amat berlebihan. Esok lusa, misalnya, kau akan menemukan sekelompok orang yang sibuk menuduh sebuah agama tidak adil, menyimpulkan suatu agama berat sebelah pada perempuan. Padahal mereka lupa, di semua agama, laki-laki adalah imam. Kau tentu tahu posisi seorang Paus dalam agama Kristen, bukan? Tidak pernah ada Paus seorang perempuan. Sama halnya dengan agama-agama lain."
"Dan soal truk-truk... percayalah pada Paman. Ada suatu masa di antara masa-masa. Ada suatu musim di antara musim-musim. Ada saatnya ketika alam memberikan prlawanan sendiri. Saat ketika hutan, sungai, lembah, membalas sendiri para perusaknya." Aku menatap Paman tidak mengerti. Paman tersenyum, mengangguk mantap, "Suatu saat kau akan paham maksudnya. Ilmu seperti itu tidak memerlukan pendidikan tinggi. Hanya memerlukan kearifan memahami tabiat alam."
“Dan Mamak kau juga yang selalu pertama dalam urusan lainnya. Dia yang yang pertama bangun, dia yang pertama membereskan rumah, dia yang pertama kali mencuci, mengelap, mengepel, dia yang pertama kali ada saat kalian terluka, menangis, sakit. Dia yang pertama kali memastikan kalian baik-baik saja. Mamak kau yang selalu pertama dalam urusan itu, Amel. Tidak pernahkah kau memperhatikannya?”
"Kau sungguh tidak berhak bilang itu, Eli. Bukan karena Mamak lebih tahu banyak hal dibandingkan anak gadis sulungnya. Bukan pula karena kau belum pernah menjadi wanita dewasa, sementara mamak kau sudah makan garam kehidupan, dan tentu saja pernah menjadi gadis remaja seperti kau. Bukan karena itu semua... Kau tidak seharusnya bilang itu, karena jika kau tahu sedikit saja apa yang telah ia lakukan demi kau, Amelia, Pukat dan Burlian, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta serta rasa sayangnya kepada kalian."
- Keunggulan Buku : Di novel ini banyak sekali nasehat-nasehat orang tua kepada anaknya, banyak pemahaman-pemahaman baik untuk kita jalankan dikehidupan ini.
Kelemahan Buku : Memang jika kita melihat novel ini dari covernya maka tidak ada menarik-menariknya.
- Saran : Sebaiknya cover buku dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan isi novel agar para pembaca tertarik untuk membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H