Mohon tunggu...
Defi Fiolisa
Defi Fiolisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sarjana Pendidikan

Imaginative but realistic

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi tentang Hanya Dapat Mengagumi Seseorang melalui Suaranya

9 April 2021   03:38 Diperbarui: 9 April 2021   03:41 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai blogers..

Puisi ini saya buat untuk teman saya, lebih tepatnya sahabat saya. Dia sedang menyukai seseorang yang berkecimpung di dunia tarik suara, dan dari suaranya itulah membuatnya merasakan getaran-getaran cinta yang menjalar dihatinya. 

Akan tetapi, tidak banyak yang dapat dia lakukan hingga akhirnya orang yang dia sukai sudah halal dan menjadi milik orang lain. Dengan puisi inilah dia dapat mengutarakan perasaannya, apakah mungkin orang tersebut tau perasaan dari sahabatku ini?

'BAHAGIAKU KARENA SUARAMU'

Setiap saat, tak pernah bosan diriku

Menanti sebuah kehadiran

Walaupun hanya dari sastramu

Kau tahu, sastra itu biasa saja

Namun menyimpan sejuta pesan yang tersirat

Bagiku, sebuah kebanggaan tersendiri

Bisa tahu apa keseharianmu

Relung hatiku tak pernah lelah

Walaupun hanya untuk menanti

Sebuah realita kehidupanmu...

Merdunya suaramu menggetarkan hatiku

Rasanya batinku akan runtuh ketika mendengarnya

Kalbuku merinding, bergetar karena suaramu

Suara indahmu, membuatku bersemangat

Menyambut hari-hariku dengan hebat

Membuatku ingin selalu tersenyum setiap saat

Kau tahu..?

Terkadang aku merasa

Seperti seorang psikopat

Yang bisa tertawa sendiri

Hanya dengan melihat bayangmu di dalam anganku

Ingin sekali rasanya memelukmu walaupun hanya di dalam angan

Namu rasanya, raga ini tak pantas berada di sisimu

Terkadang aku sadar, aku masih kurang bersyukur

Padahal tuhan telah memberikan karunia terindah-Nya

Bisa mengenalmu adalah sebuah hal yang luar biasa

Kau tahu, Kau adalah asupan kebahagiaanku

Aku laksana seorang gadis yang tengah gulana

Sedang terombang-ambing ditengah laut, seorang diri

Menanti pertolongan yang tak tentu kapan ia tiba

Walaupun apa kau tahu?

Apa kau tahu apa yang tengah kurasakan

Hatiku hancur.. pedih rasanya

ketika aku sudah mulai berharap padamu

tetapi kau malah berbahagia dengan yang lain

kau tersenyum karena hal lain selain diriku

aku terdiam seribu bahasa

hatiku membisu, warnanya kelabu

kembali mendung seakan sang surya tak akan pernah terbit lagi

tolong... lihatlah aku sebentar saja

berikanlah sedikit kesempatan bahagia untukku

berkunjunglah ke dalam hatiku sebentar saja

walaupun ku tahu kau tak akan lama disana

ku tahu, kau hanya akan singgah dan pergi

tanpa pernah merasakan kehadiranku

aku bahagia, walaupun aku hanya melihatmu

sekilas di dalam pesan singkat

sebagai pengobat kerinduan dan gulana

aku mungkin dapat menutup mataku

dari hal yang tak ingin kulihat

tapi aku tidak dapat menutup hatiku

dari hal yang tak ingin ku rasakan

kau tahu..?

aku begitu tersiksa dengan perasaan ini

perasaan yang hanya bertepuk sebelah tangan

romansaku seharusnya berakhir bahagia

tetapi romansaku hanya berakhir di dalam suara indahmu

suara yang selalu kunanti setiap harinya

suara yang tak tahu untuk siapa

dan suara yang membuatku berbahagia setiap saatnya

terimakasih kekasih bayanganku

telah berkunjung ke dalam hatiku

walaupun hanya sesaat

dan entah hatimu akan berlabuh untuk siapa

untukmu, yang tanpa kau tahu

ku kagumi di dalam doa-doaku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun