Hai blogers..
Pernah gak sih, kalian mempunyai pengalaman dari suatu hal dan ketika kalian melihat atau mengingat hal tersebut kalian jadi mengingat orang yang kalian sayangi ?Â
Nah... puisi dibawah ini, saya persembahkan untuk seseorang yang benar-benar pernah saya sayangi dan sampai sekarang pun masih sama.
Selamat membaca yah.. Semoga feelnya sampai ke kalian..
Love You all..
'Januari Jangan Kau Berakhir'
Genderang pilu mulai menyergap
Datang kilat kerinduan laksana anak panah
Melesat cepat kian menusuk hati
Iya, hati itu kini telah menangis darah
anak panah kerinduan menancap tajam tepat di tengah kalbu
Perasaanku bagaikan telah dicabik-cabik belati
Dikoyak binatang buas di tengah rimba
Meremuk hati yang tengah merekah merona
Lalu melemparkannya diatas api yang tengah berkobar
Menggantikan rasa romansa menjadi gelap dan kelabu
Aku bukanlah aforisme, yang kau anggap bisa karena tlah terbiasa
Aku hanyalah seorang korban aben karena romansa
Tuhan…?
Dengarkanlah hambamu yang tengah bersimpuh ini
Ingin sekali meluapkan emosi cinta
Yang tak pernah sekalipun tersampaikan..
Tuhan….
Mengapa Kau ciptakan hati, jikalau untuk disakiti
Mengapa Kau ciptakan hati, hanya untuk memendam rasa
Yang tak dapat sekalipun ku ungkapkan
Mengapa kau ciptakan hati ini, hanya untuk merindu..?
Menyayat perasaan yang tengah bahagia
Berada didalam dekapan perasaan hangatnya romansa
Rindu…?
Berkatmu, aku berharap dengan seseorang yang tak mungkin ku gapai
Bahkan, seseorang yang  mungkin tak pernah melihatku
Sekalipun aku berada dipelupuk matanya…
Rindu datang silih berganti lepas kau pergi
Dia datang merusak ornamen kebahagiaan hati
Menjadikannya gulana laksana berpegang dengan kayu yang lapuk
Tapi, berkatmu rindu..
 membuatku melihat oase indahnya cinta di lembah jurang yang gelap
Memberiku secerca harapan tuk bahagia
Walaupun yang tersisa hanyalah sebuah kenangan
Berwarna hitam putih yang berada didalam sarang
Yang tak mungkin dapat terulang kembali
Rindu…..
Sampaikan pesanku padanya,
Iya, dia yang datang hanya pada awal tahun saja
Membuat awal tahunku menjadi berwarna
Yang sediakala hanyalah gelas kosong
Kini tlah penuh dengan warna pelangi
Rindu….
Kau mengajarkanku bahwa Tuhan tak ingin di duakan
Dia akan membuat kita terperosok jatuh
Ke lembah jurang yang gelap dan curam
Dia membuat kita bergantung akan sesuatu
Yang dengan jelas berada jauh diawang-awang
Kutunggu, tak mungkin sampai dihadapku
Melompat pun tak mungkin dapat ku jangkau
Ketika kau mulai bahagia dengan harapanmu
Tuhan akan merampas dan merebutnya darimu
Karena dia hanya ingin kau ingat
Dengan semua yang telah Ia berikan untukmu..
Rindu….
Untukmu yang hanya datang di awal tahun saja
Yang telah membuatku menari-nari di atas awan
Kemudian jatuh terbanting keras ke asalku
Membuatku sangat sakit dan terpuruk
Entah bagaimana lukaku dapat terpulihkan
Seperti sediakala…
Untukmu, januariku…
Yang hanya ada di awal tahun saja
Puncak bahagiaku yang hanya sesaat
Melukiskan oase cinta impianku…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H