Seiring perkembangan zaman, kini payung geulis tidak lagi hanya dibuat dari kertas saja, namun bisa menggunakan plastik, kain, kanvas, bahkan bisa ditambah dengan bordiran khas Tasikmalaya.
Cara membuat payung geulis ini terbilang sederhana loh...
Adapun proses pembuatannya diawali dengan membuat rangka payung dari bambu. Supaya makin kuat, rangka payung harus diikat dengan benang kasur. Selanjutnya, tempel tudung payung dari kertas pada rangkanya. Proses pembuatan payung ini bergantung pada sinar matahari, karena setelah diberi kanji, payung dijemur hingga keras. Kemudian supaya makin geulis, cat payung dengan cat warna-warni.
Keunikan dari payung geulis sendiri ada pada lukisan bunga warna-warni yang mendekorasi keseluruhan lapisan payung. Lukisan tersebut dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan terampil para pengrajinnya dan tanpa sketsa. Di tangan para pengrajin inilah, semua lukisan berbagai motif ini terlihat sangat nyata dan cantik.
Kerennya, meskipun payung geulis ini terbuat dari kain ataupun kertas, akan tetapi payung khas Tasikmalaya ini masih bisa tahan air. Karena kertasnya yang terbuat dari kertas semen yang diberi cat furnish sehingga menjadi kedap air. Oleh karena itu, tidak hanya menjadi sekadar barang pajangan saja, namun kini payung geulis tetap mempunyai nilai guna.
Payung geulis sudah sampai ke luar pulau Jawa loh...Bahkan payung geulis laku di pasaran luar negeri seperti Jepang, Prancis, Spanyol, dan Amerika.
Agar kerajinan ini dapat terus bertahan, pemerintah Kota Tasikmalaya telah melakukan berbagai pembinaan, di antaranya pelatihan dan bantuan peralatan agar pengrajin dapat meningkatkan kualitas. Pemerintah Kota Tasikmalaya juga membuat peraturan untuk mewajibkan penggunaan payung geulis sebagai hiasan depan pintu di setiap hotel, perkantoran, dan rumah makan yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. Sudut Kota Tasikmalaya semakin menawan dengan adanya si payung geulis ini.
Masih dengan akhiran kata geulis, kerajinan lainnya yang menjadi legenda di Tasikmalaya adalah kelom geulis. Kelom geulis merupakan salah satu hasil kerajinan khas Tasikmalaya berupa alas kaki wanita yang terbuat dari kayu. Sentra produksi kerajinan kelom geulis Tasikmalaya terdapat di Desa Setiamulya, Mulyasari, Kersanegara, Sukahurip, Sumelap.
Kelom geulis ini awalnya dikenal sebagai sandal bakiak. Lama-lama sandal bakiak ini berkembang dengan berbagai model yang cantik-cantik. Kata kelom sendiri diambil dari bahasa Belanda, yaitu "kelompen" yang berarti sandal kayu. Serta disebut kelom geulis karena tampilan alas kaki dari kayu tersebut tampak indah dan cantik. Setelah dipoles dengan cat warna-warni dan dihias dengan ukiran berbagai motif yang menarik.