Mohon tunggu...
Defi Anggi Styowati
Defi Anggi Styowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa Program studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Produk Dimsum Herbal Daun Kelor oleh Mahasiswa KKN UTM di Desa Betet

18 Juli 2021   08:55 Diperbarui: 18 Juli 2021   08:57 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata atau biasa disebut KKN merupakan salah satu program dari perguruan tinggi yang dipanitiai oleh LPPM Universitas Trunojoyo Madura sebagai bentuk perwujudan pengabdian perguruan tinggi dan mahasiswa yang dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat. Program KKN-T yang laksanakan Universitas Trunojoyo Madura kali ini yaitu bertema “Bangkit di Masa Pandemi” dilaksanakan pada bulan 21 Mei sampai 17 Juli 2021. 

Dengan demikian, program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan guna membantu dan memperbaiki permasalahan yang ada pada desa untuk dapat bangkit di masa pandemi ini. Kegiatan tersebut meliputi pengembangkan potensi desa dengan memperhatikan protokol kesehatan dan peraturan pemerintah.

Kelompok KKN-T 63 yang melaksanakan programnya di Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Defi Anggi Styowati atau kerap disapa Defi merupakan salah satu anggota dari kelompok KKN-T 63, dimana setelah melakukan observasi terkait situasi di Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, ia melihat banyak terdapat tanaman daun kelor di sepanjang jalan. 

Daun kelor memiliki berbagai manfaat bagi manusia. Zat aktif yang terkandung dalam daun kelor yang berpotensi sebagai antioksidan adalah berbagai jenis vitamin (A, C, E, K, B1, B2, B3, B6), flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan terpenoid. 

Semua senyawa tersebut sangat diperlukan bagi kesehatan tubuh. WHO menjuluki daun kelor sebagai miracle tree karena khasiat yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, diperoleh ide untuk memanfaatkan daun kelor tersebut dalam program KKN yang dilaksanakannya sehingga menghasilkan “Inovasi Produk Dimsum Herbal Daun Kelor”. 

Daun Kelor (Moringa olifeira) juga dikenal sebagai superfood yang dapat mencegah malnutrisi. Kandungan protein daun kelor serbuk dapat sebesar 27,1 gram per 100 gram bahan. Untuk itu maka, kualitas cerna protein pada daun kelor setara dengan susu dan telur. Daun kelor mengandung cukup banyak nutrisi yang baik bagi tubuh, serta dapat digunakan sebagai bahan olahan pangan.

Kepopuleran produk dimsum sudah sangat meluas, sangat diminati dan digemari oleh masyarakat, dengan tren makanan saat ini dan produk dimsum yang telah diterima di masyarakat terutama kalangan remaja.

Karena hal tersebut harapannya untuk pengembangan produk “Dimsum Herbal Daun Kelor” dengan menambahkan tepung daun kelor pada dimsum, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai gizi dari dimsum, dimana dapat menambah pemenuhan zat besi dengan penambahan tepung daun kelor. 

Dengan adanya inovasi tersebut, harapannya produk tersebut nantinya dapat diproduksi dan dikembangkan oleh masyarakat Desa Betet, untuk dijual dan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat agar dapat bangkit di masa pandemi.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pada hari Senin, 20 Juni 2021, pelatihan pembuatan inovasi produk Dimsum Herbal Daun Kelor ini dilakukan di Balai Desa Betet dengan diikuti oleh beberapa ibu-ibu PKK, ibu rumah tangga dan remaja putri daerah setempat. Pelatihan dilakukan dengan demostrasi atau praktik secara langsung di depan peserta dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Selain itu juga dilakukan diskusi dan tanya jawab mengenai hal tersebut, terlihat jelas antusias mereka dalam pengembangan inovasi produk Dimsum Herbal Daun Kelor tersebut dari banyaknya peserta yang aktif bertanya dan menyampaikan pendapatnya . 

Dimsum Herbal Daun Kelor ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk membantu meningkatkan perekonomiannya. Adanya waktu senggang dan modal minim yang dimiliki masyarakat dapat digunakan untuk membuat Dimsum Daun Kelor yang bergizi dan bernilai jual.

Defi Anggi Styowati

Program Studi Teknologi Industri Pertanian

Universitas Trunojoyo Madura

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun