Mohon tunggu...
Deff poenya
Deff poenya Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Muhammad Daffa Ash Shiddiq

Mahasiswa Universitas Negeri Sumatera Utara Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjuangan Masyarakat Membangun Ekowisata Pantai Perjuangan/Sujono

16 September 2023   13:03 Diperbarui: 16 September 2023   13:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pantai Perjuangan/Sujono yang biasa disebut dengan pantai Jono oleh warga sekitar merupakan salah satu bukti nyata ke indahan alam yang dimiliki oleh Indonesia. Pantai ini terletak di wilayah dusun Masjid Barat dan dusun Masjid Timur desa Lalang kecamatan Medang Deras kabupaten Batu Bara. Terbentuknya pantai Perjuangan/Sujono sebagai salah satu ekowisata  yang eksis pada masaya tidak terlepas dari perjuangan masyarakat sekitar yang bergotong royong untuk membangun pantai ini.

Pada awalnya pantai ini di kenal dengan sebutan pantai Kubah Padang. Sekitar tahun 1980 pantai ini di buka dan di kembangkan oleh bapak Giatmo Sujono sebagai seorang pengusaha kelapa dan pengusaha tambak udang, sehingga pantai ini di kenal dengan sebutan pantai Sujono. Pada tahun 1990an bapak Giatmo Sujono meninggal dunia. Setelah meninggalnya bapak Giatmo Sujono seluruh aset berpindah tangan yang menjadikan pantai tersebut berubah menjadi semak belukar.

Dengan kekayaan ekosistem biotalautnya pantai ini menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat sekitar. Selain beraneka ragam ikan yang terdapat di dalamnya pantai ini merupakan salah satu penghasil buah laut, seperti ; Kepah, kerang, kemudi kapal, remis dll. hal ini juga menjadi salah satu ciri khas pantai ini.

Pada awal tahun 2002 oleh pengusaha CV Akta melakukan eksploitasi pasir pantai secara besar-besaran guna untuk penimbunan pabrik minyak kelapa sawit Domba Mas. Pengerukan pasir yang dimulai dari darat dalam waktu 2 bulan sampai ke pantai Sujono yang menyebabkan nelayan buah laut kesulitan dalam mengais rezeki. menanggapi hal tersebut masyarakat sekitar menyampaikan aspirasinya dalam bentuk demonstrasi.

Demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat sekitar pantai Sujono tidak kurang dari 9 bulan. Minggu, 19 Januari 2003 puncak demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat sekitar menciptakan insiden besar. Masyarakat pendemo melakukan pembakaran kapal pengeruk pasir pantai. Tidak kurang dari 30 warga dusun Masjid desa Lalang ditangkap oleh pihak kepolisian dari polres Asahan, pada saat itu. Setelah melalui proses pemeriksaan maka di tetapkan 11 tersangka dan di jatuhi hukuman yang berfariasi, mulai 4,6,10  hingga 20 bulan kurungan penjara.

Masyarakat sangat berduka atas tragedi penangkapan besar-besaran tersebut. Sehingga masyarakat yang lolos dari penangkapan berembuk untuk memberikan hadiah kepada rekan-rekan seperjuangannya selepas manjalani hukuman. Maka masyarakat sekitar membentuk tim bergotong royong untuk membuka kembali wisata pantai Sujono yang di pimpin oleh Ok. Abdul Manan.

Setelah di buka kembali wisata pantai Sujono belum juga di datangi oleh wisatawan, sehingga satu persatu masyarakat mundur untuk membangun kembali pantai Sujono. Disamping itu ada masyarakat yang membuli bahwasanya pembukaan pantai tersebut tidak masuk akal, dan akan sia-sia untuk dilakukan. Namun bulian tersebut tidak menyurutkan semangat perintis sejati, yaitu bapak Ok. Abdul Manan, dan bapak Mahmud.

Dengan semangat pembangunan yang di lakukan oleh 2 orang perintis sejati ini, membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Di akhir 2004 pantai Sujono mulai di kunjungi oleh wisatawan, meskipun saat itu akses menuju pantai Sujono masih kurang baik. Dengan hadirnya wisatawan di pantai sujono saat itu melahirkan kebahagiaan sebagai pelepas penat perjuangan.

Berjalan waktu pemerintah desa, yakni kepala desa Lalang saat itu Bahriun Usran mengeluarkan SK pengelolaan kepada M. Yusuf SH warga desa Lalang yang berdomisili di Medan. Dengan pengeluaran SK secara sepihak oleh pemerintah desa menyebabkan Ok. Abdul Manan CS tersingkir dari pantai. Penghujung tahun 2005 Ok. Abdul Manan Cs melakukan perlawanan untuk mengambil alih kembali pengelolaan pantai Sujono. Dibawah pengelolaan Ok.Abdul Manan Cs pantai Sujono mencapai puncak kejayaannya.

Selanjutnya masyarakat berembuk untuk mengganti nama pantai Sujono, atas kemufakatan musyawarah masyarat akhirnya nama pantai Sujono di rubah menjadi pantai Perjuangan. Dengan pengesahan nama baru tersebut maka didirikanlah tugu "Selamat Datang di Pantai Perjuangan/Sujono".

Tahun 2006 s.d 2010 merupakan puncak kejayaan pantai Perjuangan/Sujono. Saat itu pantai perjuangan di kunjungi oleh Adhyaksa Dault Selaku MENPORA kabinet Indonesia Bersatu pada ajang FIFOP. Disaat puncak kejayaan juga pengunjung pantai Perjuangan/Sujono di hibur oleh artis ibu kota seperti ; Maya KDI, Ridho Roma, dan Indra Bruggman (Amri A).

Lantas Setelah puncak kejayaan bagaimana kondisi pantai Perjuangan/Sujono sekarang ??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun