PROFILE DAN MOMEN MENGENAI KULINER OWNER YOICHIZ
Titi Pratiti Saraswati, yang lebih akrab dipanggil Saras, adalah seorang perempuan berusia 36 tahun asal Jakarta. Sejak kecil, Saras memiliki kecintaan yang mendalam terhadap makanan. Bagi dia, makan bukan sekadar kebutuhan, melainkan bagian dari hidup yang tidak bisa terpisahkan. Salah satu kenangan yang melekat dalam ingatannya adalah momen keluarga saat Lebaran, ketika tante-nya membawa cheesecake yang rasanya begitu enak dan membuatnya jatuh cinta pada kue tersebut. Sejak saat itu, cheesecake menjadi makanan favoritnya. Namun, bagi Saras, tidak sekadar menyukai makanan, dia memiliki keinginan untuk berinovasi dengan menciptakan sesuatu yang berbeda. Pendidikan Saras dimulai di Telkom, tempatnya menempuh studi di bidang Manajemen Bisnis. Seiring waktu, perjalanan hidupnya membawanya untuk mendalami dunia kuliner. Tak ada pengalaman masa kecil yang terlalu mendalam terkait kuliner, tetapi ada satu hal yang ia ingat, ia selalu merasa tidak bisa lepas dari makanan.
AWAL MULA YOICHIZ
Sebagai seorang yang memiliki ketertarikan di bidang bisnis, ia memutuskan untuk melangkah lebih jauh ke dunia kuliner dengan mendirikan bisnis sendiri, yaitu Yoichiz. Keinginan Saras untuk berbisnis dalam dunia kuliner sebenarnya dimulai dari pengalamannya bersama suaminya. Ketika masih berpacaran, ia merasa tidak bisa habis memakan satu slice cheesecake karena porsinya yang terlalu besar. Dari situ, muncul ide untuk membuat cheesecake yang lebih ringan dan tidak terlalu manis. Awalnya, Saras hanya ingin memberikan kejutan spesial untuk suaminya yang sedang berulang tahun. Ia ingin memberikan kue buatan tangannya sendiri, dan dari situ ide untuk membuka usaha kuliner pun muncul. Mencari resep, mencoba-coba, dan akhirnya menemukan rasa yang pas menjadi langkah awal yang membawa Saras pada dunia kuliner yang kini dijalaninya dengan penuh semangat. Dari situ, orang-orang mulai tertarik dan meminta agar Saras membuatkan kue untuk mereka, hingga akhirnya bisnis Yoichiz dimulaI dan akhirnya tercipta konsep yogurt cake, yang menjadi awal dari berdirinya Yoichiz. Dengan rasa yang lebih segar dan tidak terlalu manis, yogurt cake dari Yoichiz berhasil menarik perhatian banyak orang.
KARIER OWNER
Namun, perjalanan Saras tidak dimulai dari dunia kuliner. Sejak SMA, ia sudah berbisnis, meskipun tidak dalam bentuk bisnis kuliner. Ia menjual kaos-kaos lukis yang dibuat dengan tangan sendiri, menggabungkan kegemarannya menggambar dan berbisnis. Setelah itu, Saras melanjutkan karier di dunia perbankan sebagai asisten manajer marketing. Dalam karier ini, ia menghadapi tantangan yang cukup besar, terutama dalam menjual produk perbankan, terlebih lagi produk bank yang belum dikenal luas. Namun, tantangan ini justru mengajarkan Saras banyak hal tentang dunia bisnis, yang kelak menjadi modal berharga dalam menjalankan bisnis kuliner Yoichiz.
TANTANGAN OWNER
Tantangan terbesar yang dihadapi Saras saat memulai Yoichiz adalah membangun sistem yang solid untuk mengelola segala aspek bisnis. Manajemen sumber daya manusia, stok bahan baku, serta pemasaran menjadi hal-hal yang harus dikelola dengan hati-hati agar bisnis berjalan lancar. Sampai sekarang, Saras masih terus berusaha menyempurnakan manajemen bisnisnya, karena menurutnya, sistem adalah kunci utama agar sebuah bisnis bisa bertahan.
KOTA BERDIRINYA YOICHIZ
Bandung menjadi kota pilihan Saras untuk mendirikan usahanya yaitu Yoichiz. Dalam memilih Bandung sebagai tempat untuk mendirikan Yoichiz, Saras tidak memiliki alasan khusus. Bandung dipilih karena ia menikah dengan orang Bandung, dan kebetulan mereka tinggal di kota ini. Saras percaya bahwa memilih tempat tinggal bukanlah hal yang bisa direncanakan sebelumnya, tetapi lebih kepada keadaan yang membawa dirinya ke sana.
TOKOH ATAU MENTOR
Meskipun tidak memiliki tokoh atau mentor khusus yang menginspirasi dalam perjalanan bisnis Yoichiz, Saras selalu percaya pada kemampuan dirinya untuk belajar dan berkembang. Ia tidak terpengaruh oleh sosok-sosok besar dalam dunia bisnis, melainkan lebih pada keinginannya untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan selalu berinovasi. Di luar dunia bisnis, Saras adalah penggemar K-pop, yang menjadi salah satu hiburan yang menyemangatinya dalam menjalani segala aktivitas.
Perjalanan Saras dalam membangun Yoichiz adalah perjalanan penuh dedikasi, tantangan, dan inovasi. Dari sebuah kejutan kecil untuk suami yang akhirnya berkembang menjadi bisnis kuliner yang sukses, Saras telah membuktikan bahwa keberanian untuk mencoba dan ketekunan dalam menjalani bisnis dapat membawa hasil yang luar biasa. Kini, Yoichiz telah menjadi salah satu usaha kuliner yang populer di Bandung, dan perjalanan Saras pun masih terus berlanjut dengan semangat yang tak pernah padam. Di balik kesuksesan Yoichiz, sebuah merek yang kini dikenal luas di tengah masyarakat, terdapat kisah kerja keras, ketekunan, dan semangat inovasi yang luar biasa. Yoichiz bukan sekadar sebuah merek makanan atau minuman, tetapi sebuah refleksi dari perjalanan panjang yang dipenuhi tantangan dan pembelajaran. Di balik layar, ada sosok yang tidak tampak oleh publik, yaitu para pekerja keras yang dengan tekad dan komitmen menjaga kualitas serta menciptakan inovasi baru yang selalu segar dan mengikuti tren.
TANTANGAN YANG DIHADAPI DARI PERTAMA BERDIRINYA YOICHIZ
 Sejak pertama kali berdiri, Yoichiz telah menghadapi tantangan untuk mempertahankan kualitas produk yang konsisten. Seperti yang diungkapkan oleh pemiliknya, menjaga kualitas produk adalah hal yang tidak bisa ditawar. "Selalu di-check ya, walaupun gak seperti perusahaan besar yang sudah ada standar ISO, tetap ngeceknya manual," kata dia dengan penuh keyakinan. Pengecekan kualitas ini memang memerlukan ketelitian dan komitmen tinggi, terutama dalam industri yang bergantung pada citra rasa dan penyajian yang memikat hati pelanggan. Tak jarang, pemilik dan tim harus turun langsung ke lapangan, memasuki dapur dan mencicipi setiap produk yang dihasilkan. Hal ini dilakukan secara rutin hampir setiap minggu, karena mereka percaya bahwa sumber daya manusia yang terlibat adalah kunci utama untuk mempertahankan standar kualitas yang baik.
INOVASI YANG DILAKUKAN SARAS
Namun, meskipun belum memiliki sistem yang sepenuhnya baku seperti perusahaan besar, mereka tidak berhenti untuk berinovasi. Menurut pemiliknya, selalu ada ruang untuk berkembang dan menyesuaikan diri dengan tren yang sedang berkembang di pasar. "Harus tetap ada, kaya sekarang ada, ngikutin jaman aja," ujarnya. Seperti pada saat tren makanan seperti cromboloni dan milk bun merebak, Yoichiz tak ketinggalan untuk ikut serta dalam menciptakan produk yang mengikuti selera konsumen saat itu. Inovasi menjadi bagian dari strategi untuk bertahan dan terus relevan, serta untuk memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berubah.
STRATEGI PEMASARAN YOICHIZ
Di era digital ini, Yoichiz sangat menyadari bahwa pemasaran yang efektif sangat bergantung pada kehadiran di platform media sosial. Pemiliknya menekankan pentingnya menggunakan Instagram, TikTok, dan YouTube untuk menjangkau pelanggan, meskipun fokus utama mereka tetap di Instagram. "Untuk konsumen kita yang cenderung tidak suka melihat video yang terlalu lama, jadi saya fokus di Instagram," jelasnya. Selain itu, strategi pemasaran mereka juga menyesuaikan dengan tren pasar. Konten yang mereka buat tidak hanya sekadar informatif, tetapi juga mengajak audiens untuk berinteraksi, baik melalui direct selling maupun indirect selling. Konsep reels menjadi salah satu cara mereka untuk menyampaikan pesan dengan gaya yang kekinian dan menarik, baik itu dalam bentuk edukasi atau hiburan.