Pati(08/08) UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah diyakini sebagai pondasi perekonomian sebuah negara. Secara nasional, UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja. Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun lebih memberi dampak bagi pelaku UMKM.Â
Bank Indonesia menyebut, sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19.Â
Dari jumlah tersebut, sebanyak 93,2 persen UMKM terdampak negatif di sisi penjualan. Ditambah dengan Kebijakan Baru dari Pemerintah Pusat yakni PPKM, yang saat ini sudah sampai di level empat hingga 9 Agustus 2021 semakin memperburuk kondisi karena omzet terus merosot.
Salah satu pelaku UMKM Kabupaten Pati yang terdampak oleh pandemi Covid-19 adalah Sukarto, 70, warga Desa Plangitan mengatakan omzetnya selama pandemi Covid-19 dan ditambah lagi dengan diperpanjangnya PPKM level 4 menjadi momok bagi dirinya. Roti Kita nama UMKM beliau berkecimpung dalam usaha membuat Berbagai Macam roti, seperti roti tawar, roti hantaran, dll.Â
Semenjak Pandemi pesanan roti hantaran sama sekali tidak ada dikarenakan tidak diperbolehkan mengadakan pernikahan secara ramai. Beliau hanya mengandalkan hasil setoran dari warung-warung kecil yang menjadi tempat dititipkannya hasil olahan roti tersebut.
Upaya penyelamatan UMKM dari pandemi Covid-19 pun dilakukan secara gotong royong. Mulai dari pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, lembaga jaminan kredit Indonesia (Jamkrindo), layanan dompet digital (OVO), hingga perusahaan ekspedisi.
Dalam hal menyelamatkan UMKM dari pandemi Covid-19 Mahasiswa UNDIP yang sedang menjalankan KKN memberikan salah satu solusi yakni dengan Digitalisasi Pemasaran.Â
Dengan membuat foto dan video produk yang dihasilkan, kemudian di unggah ke dalam media sosial, seperti Instagram salah satunya. Hal ini tentu sangat membantu UMKM dalam memasarkan produknya dikarenakan jangkauan yang lebih luas. Masyarakat pun menjadi tahu akan keberadaan produk UMKM tersebut hanya dengan membuka media sosial.
Dewasa kini masyarakat semakin maju, semuanya serba online. Kondisi persaingan pasar juga semakin ketat. Hal ini mengakibatkan pelaku UMKM juga harus terus berinovasi dalam mengembangkan pemasaran dalam penjualan produknya. Pemanfaatan platform berbasis teknologi juga dapat menekan biaya operasional menjadi lebih rendah, efisiensi yang lebih besar, hingga volume penjualan yang lebih tinggi.
Mahasiswa UNDIP, yakni Deffa Prameyta yang sedang melaksanakan KKN TIM II 2021 ini membantu pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi dalam memasarkan produknya menggunakan media sosial Instagram. Hal ini diharapkan dapat menjadi pintu ekonomi bagi pelaku UMKM yang terdampak covid-19.Â
Dengan memberikan arahan mulai dari pembuatan media sosial instagram hingga pembuatan konten berupa foto dan video mengenai produk yang akan dijual atau dipasarkan. Kemudian membantu dalan proses bagaimana transaksi yang harus dilakukan.Â