Ada yang menarik dan konyol, ketika Alvin, (Gitaris), menawarkan ke penonton untuk naik panggung, menggantikan Ia bermain gitar, suasana pun sempat tak terkendali ketika banyaknya penonton yang naik ke atas stage. Selain itu, Sir Dandy (Vokal) dan Iyo (Bassist) sempat menemukan dua buah kunci motor di atas panggung akibat banyaknya penonton yang antusiasi naik ke panggung. Hal yang menarik lagi adalah Sir Dandy (Vokal) di tengah-tengah acara mengatakan "Nih, buat yang naik motor saya bantu subsidi untuk bayar parkir" ucap Sir Dandy Vokalis band Teenage Death Star tersebut. Seketika reaksi penonton langsung tertawa dan langsung menyerbu Sir Dandy yang sedang membagikan uang recehan dua ribu-an dari saku jaket nya kepada penonton untuk bayar parkir ketika hendak pulang dari acara tersebut. Setelah Sir Dandy membagikan uang recehan, salah satu seorang teknisi alat musik atau crew dari band Teenage Death Star sedang memperbaiki Bass dari Iyo (Bassist). Setelah itu, ketika lagu 21st Century Boy akan dimainkan Sang bassist Iyo berteriak kepada crew tersebut "Maneh we nu maen! (Kamu aja yang main) " ujar nya dengan kesal. Mendengar teriakan tersebut penonton sontak langsung tertawa dengan tingkah laku dari Iyo.
Suasana puas dan senang tidak hanya dirasakan oleh penonton saja, dari Teenage Death Star sendiri pun merasakan hal yang sama. Â Sir Dandy memberikan apresiasi yang luar biasa ketika banyaknya fans yang datang dari berbagai daerah seperti Banjaran, Cirebon, Majalengka dan Garut. "Terima kasih yang sudah datang ke Jatinangor, di acara DCDC ini" tuturnya dengan perasaan senang dan lega.
Secara keseluruhan, konser berjalan dengan cukup panas dan liar. Dengan kondisi venue yang tidak terlalu besar tidak membuat animo penonton kehilangan dahaganya. Pada setiap penampilannya, Teenage Death Star selalu membuat penontonnya berjingkrak, takjub sekaligus tertawa dengan aksi panggung yang berbeda dengan band - band lain. Kasusnya banyak, di antaranya membagikan uang recehan untuk bayar parkir kepada penonton, drummer izin ke toilet di tengah konser berlangsung, gitar dan microphone yang diberikan kepada penonton, dan macam-macam lainnya. Hal gila semacam itu justru menciptakan kesan tersendiri bagi setiap penggemar TDS, tak heran jika TDS selalu ditunggu di atas panggung oleh para fansnya. Walaupun demikian, mereka justru membatasi jadwal manggungnya. Bisa dikatakan TDS hanya manggung 2-3 kali saja di wilayah Bandung dan Jakarta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H