Mohon tunggu...
Defantri Tampubolon
Defantri Tampubolon Mohon Tunggu... Guru Matematika -

Hanya seorang dari sekian banyak yang takut akan Tuhan, senang terhadap matematika dan berusaha membuat hidup lebih bernilai dengan memahami matematika (dt)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pertanyaan Retorik: Pentingkah Guru Menulis?

16 November 2014   21:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:40 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bagaimana dengan menulis dapat membantu guru menyerap dan menguasai info baru?. Setelah manfaat menulis “Menghasilkan ide-ide baru” dirasakan oleh guru maka ide untuk mecari informasi baru adalah langkah berikutnya sehingga guru akan berupaya optimal dalam menyerap dan menemukan info baru misalnya bagaimana metode-metode pendekatan yang sudah dilakukan para ahli dalam menghadapi siswa yang malas belajar. Setelah itu dengan sendirinya guru sudah meyerap dan mengauasai info baru.


  • Membantu guru memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual.


Bagaimana dengan menulis dapat membantu guru memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual?. Salah satu fungsi sekolah adalah menyelesaikan masalah, sehingga masalah-masalah yang ditemukan di sekolah baik itu masalah dari peserta didik, orangtua peserta didik atau dari lingkungan jika memungkinkan dapat dipecahkan disekolah. Dengan memperhatikan dan menuliskan unsur-unsur sebuah permasalahan maka masalah lebih jelas terlihat dan penyelesaian akan lebih mudah diperoleh.
Misal seorang guru menemukan masalah tingginya persentase siswa tidak hadir disekolah. Dengan menuliskan unsur-unsur penyebab siswa tidak hadir kesekolah, unsur-unsur yang ditinjau dapat dari peserta didik dan teman-temanya, guru, sekolah, orangtua atau lingkungan maka menyelesaikan masalah diatas akan lebih mudah.


  • Menulis mengenai suatu topik mendorong guru belajar secara aktif.


Bagaimana menulis mengenai suatu topik mendorong guru belajar secara aktif?. Misalkan guru matematika ingin menulis tentang ‘etnomatematika’ maka sang guru akan berusaha optimal menemukan informasi dan mempelajari secara mandiri apa itu ‘etnomatematika’. Belajar mandiri memberikan kesan tersendiri kepada guru bahwa dia akan lebih aktif dari biasanya karena akan belajar secara aktif diluar 24 jam pelajaran wajib.


  • Dengan menulis guru dapat mengenal kemampuan dan potensi diri.


Bagaimana dengan menulis guru dapat mengenal kemampuan dan potensi diri?. Setelah mendapatkan informasi dan pengetahuan baru maka guru akan sadar bahwa banyaknya informasi dan pengetahuan yang belum diketahui sehingga guru mengetahui kemampuan dan potensi diri. Secara sederhana dalam hal menulis guru akan mengetahui kemampuan dan potensinya dalam menggunakan tanda baca atau perkembangan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Bahasa Indonesia.

Penjabaran sederhana tentang beberapa manfaat menulis untuk guru diatas sudah memberikan gambaran betapa menulis itu sudah seharusnya menjadi sebuah kebutuhan bagi guru. Dengan dasar menulis itu harusnya sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi guru maka pertanyaan “Seberapa pentingkah guru menulis?” adalah jenis pertanyan retorik.

Bagaimana menumbuhkan semangat guru untuk menulis adalah permasalahan yang utama saat ini, dimana guru saat ini sudah lebih banyak 'menunggu bola' karena mulai dari RPP sampai PTK, guru sudah berpikir praktis lebih mengutamakan pihak ketiga.

Apa yang dilakukan oleh Tanoto Foundation saat ini yaitu memberikan kompetisi kecil kepada masyarakat tentang pentingnya menulis adalah langkah kecil yang berdampak besar untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun