Belakangan ini lagi ramai berseliweran di Tiktok banyak orang mengeluh dengan Gen Z, kenapa sih?
Maunya serba instan?
Gak mau kerja melebihi 8 jam?
Gak mau dihubungin pas weekend?
Gen Z manja dan malas bekerja?
Gen Z tidak punya unggah-ungguh?
Bicara tentang  Gen Z, Generasi  yang dapat dikatakan paling melek media sosial. Mereka ini terlahir di era perkembangan digital yang sangat pesat. Sosial media populer dan cukup terkenal di kalangan Generasi Z seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya.
Keberadaan media sosial tersebut dapat mempengaruhi penggunanya. Tak heran Gen Z Â mulai mengenal ungkapan-ungkapan populer misalnya "healing". Hal terpenting yang diharapkan oleh Gen Z adalah ketenangan jiwa, kesehatan mental, dan kedamaian. Maka perlu digarisbawahi bahwa kultur dan keresahan yang dialami Gen Z akan jauh berbeda dengan generasi lain. Â
Menurut majalah dari Kanada yang berjudul  In Defence of Generation Z dikatakan bahwa Gen Z lebih mementingkan keseimbangan hidup (life balance) untuk meraih kebahagiaannya. Gen Z tidak percaya dengan kultur kerja keras (hustle culture) dan ungkapan times is money.
Pada akhirnya Gen Z dapat lebih termotivasi ketika berada di lingkungan kerja yang  memiliki ketenangan, kedamaian, mendukung, dan peduli akan kesehatan mental.
Gen Z memprioritaskan work-life balance dan mental health, yang mana kedua hal tersebut mungkin dijadikan alasan untuk meninggalkan tanggung jawab.
Sebagai generasi yang melek digital, seharusnya Gen Z juga perlu memfilter informasi yang diterima. Peduli dengan mental health dan work-life balace itu bagus, tetapi  bukan berarti mengabaikan dan meninggalkan tanggung jawab. Punya integritas menjadi salah satu hal yang perlu diterapkan agar tidak mudah meninggalkan prioritas yang kita rencanakan.
Gimana cara menjaga work-life balance dan mental health?
1. Tentukan tujuan dan temukan pekerjaan yang disukai dengan  mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki.
2. Atur skala prioritas.
3. Manajemen waktu.
4. Jadikan waktu bersama orang tersayang dan me time menjadi motivasi utama.
5. Â Kurangi stress dan manfaatkan waktu rehat.
6. Pedulikan kesehatan fisik dan mental agar produktivitas terjaga
7. Apabila WFH Â jangan lupa berolahraga, buat ruangan terpisah khusus untuk kerja, menjaga interaksi dengan orang terdekat, dan atur jam yang jelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H