Bagi sebagian orang waras dan cerdas, sebenarnya Pilpres 2019 sudah selesai dengan kemenangan Prabowo Sandi. Sedangkan orang yang mengelu-elukan kemenangan Jokowi Maruf, hanyalah sekumpulan dungu dan nirpikir.
Kenapa saya berasumsi demikian? Sebelum rilis hasil Survey Litbang Kompas terbaru. Saya masih berdasar pada pengamatan di Medsos terkait selalu ramainya acara kunjungan Prabowo Sandi ke berbagai daerah.
Namun setelah membaca data Survey itu, maka keyakinan bertambah tinggi bahwa pada Pilihan Presiden nanti Jokowi akan tumbang.
Kunci besarnya ada pada elektabilitas Capres berdasarkan wilayah. Untuk orang yang mau sedikit berpikir maka akan nyengir, disajikan data perolehan suara Jokowi di Jateng-DIY (62%) dan Jatim (58%). Sedangkan Prabowo dikasih 18% dan 28% di daerah itu.
Sungguh sajian data survey yang terasa fiktif/imajinatif. Bahkan saya disangka penyebar hoax/tukang edit oleh Jokowers saat memposting survey itu di fb group.
Memang benar Jokowi menang di Jateng-DIY tapi takkan seekstrem itu, wajarnya 60%-40%. Apalagi di Jawa Timur yang suaranya berimbang, tambahan SBY sudah dukung Prabowo maka kalaupun Jokowi menang paling kisaran maksimal 55% - 45%.
Kalau proyeksi ideal/wajar itu disajikan, maka elektabilitas Prabowo Sandi sudah unggul atas Jokowo Maruf.
Belum lagi di wilayah lainnya sama saja. Suara Jokowi dikatrol naik, sedangkan suara Prabowo dibenamkan. Wajar sih, mengingat Lembaga Survey juga butuh sponsor untuk pendanaannya.
Jadi, jangan kaget kalau April nanti dipastikan Prabowo Sandi akan memenangi Pilpres 2019. Dengan prediksi Jokowi 46% - 54% Prabowo secara Nasional.
